Bank Mandiri Dorong Penyaluran Kredit Mikro Tumbuh 12 Persen di 2023
- Bank Mandiri
Toba - PT Bank Mandiri (Persero) menargetkan, kredit mikro hingga akhir tahun 2023 tumbuh di angka 11,7 persen hingga 12 persen secara year on year (yoy). Hal itu dikatakan oleh SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz.
"Untuk mikronya antara 11,7 persen sampai 12 persen, finalnya kita lihat nanti. Tapi sekitaran segitu proyeksi pertumbuhannya," kata Ashraf dalam Media Gathering di Danau Toba, Sumatera Utara dikutip Jumat, 12 Oktober 2023.
SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz.
- VIVA/Anisa Aulia
Ashraf mengatakan, untuk penopang dari target pertumbuhan kredit mikro itu salah satunya berasal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kalau porsi booking kita dari total kita harus booking di kisaran Rp 55 triliun, itu Rp 36,2 triliun dari KUR. Jadi kita harus tuntaskan amanah dari pemerintah untuk men-support UMKM Indonesia," ujarnya.
Disisi lain, hingga akhir Agustus 2023, KUR yang sudah disalurkan perseroan mencapai Rp 20,52 triliun. Jumlah itu disalurkan kepada lebih dari 195 ribu debitur di seluruh Indonesia.
Ashraf mengatakan, dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri terus mendorong penyaluran KUR untuk memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” katanya.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi RI pada 2023 ini, lanjutnya, Bank Mandiri optimis sektor UMKM punya peluang besar untuk tumbuh.
“Kami berharap dengan adanya KUR, para pelaku UMKM dapat memperluas usahanya, meningkatkan omzetnya, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kami juga terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para debitur KUR agar mereka dapat mengelola usahanya dengan baik dan profesional,” ujarnya.
Lebih lanjut bila dirinci, penyaluran KUR Bank Mandiri 2023 telah mencapai 42,76 persen dari target KUR yang dialokasikan oleh Pemerintah. Bila dirinci, realisasi KUR tesebut sebagian masuk ke sektor produksi atau sebesar 62,07 persen atau sebesar Rp 12,7 triliun meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 59,73 persen.
