Minyak Dunia Diproyeksi Tembus US$100 Per Barel, Pertamax Bisa Rp 15.000 Per Liter

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Ciliwung, di Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jakarta – Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmi Radhi memproyeksikan harga minyak dunia bakal tembus US$100 per barel, pada pertengahan bulan November-Desember 2023. Hal itu juga akan berdampak terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.

Daftar 5 Mobil Listrik Bekas yang Harga Jualnya Tinggi

Adapun pada Senin, 25 Oktober 2023 harga minyak berjangka Brent sebesar US$91,49 per barel, pada pukul 02.03 GMT. Dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sebesar US$87,36 per barel.

"Saya memproyeksikan itu harga minyak dunia bisa tembus US$100 dolar per barel seperti yang pernah terjadi di (2022). Karena beberapa variabel yang mendukung," kata Fahmi saat dihubungi VIVA Senin, 23 Oktober 2023.

Sedan Baru 5,3 Meter Ini Fiturnya Mewah Banget

Fahmi menjelaskan, dari perang Israel vs Hamas tidak akan berdampak signifikan terhadap harga minyak dunia. Namun, jika perang itu melebar ke negara-negara Arab, harga minyak diperkirakan akan melonjak.

Minyak kelapa sawit (CPO). (Ilustrasi)

Photo :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.
Mobil Sport Listrik Ini Akhirnya Bisa Dipesan, Harga Rp1,1 Miliar

Selain itu, faktor yang mendorong kenaikan harga minyak hingga US$100 per barel, karena adanya musim dingin yang biasanya terjadi di November.

"Nah maka ada kemungkinan harga minyak itu di atas US$100 per barel. Menjelang pertengahan November-Desember itu bisa tembus," jelasnya.

Fahmi melanjutkan, jika nantinya harga minyak dunia tembus US$100 per barel. Kenaikan itu akan mengerek harga BBM non subsidi salah satunya Pertamax.  

"Kalau untuk Pertalite dan Solar itu, saya perkirakan Pemerintah tidak akan berani menaikkannya. Karena kenaikan BBM subsidi itu akan memberikan kontribusi terhadap inflasi, menyebabkan harga harga kebutuhan pokok itu meningkat, apalagi sekarang harga beras sudah mahal," jelas dia.

Dia memproyeksikan, harga Pertamax yang dijual akan tembus di angka Rp 15.000 per liter. Untuk saat ini harga Pertamax di DKI Jakarta sebesar Rp 14.000 per liter.

Pertamina tambah kuota pertalite dan solar (ilustrasi)

Photo :
  • BPH Migas

"Kalau benar, harga Pertamax itu Rp 15.000 misalnya,  sementara Pertalite tidak dinaikkan tetap Rp 10.000 nah itu selisih harga sekitar Rp 5.000," ujar dia.

Menurut Fahmi, dengan adanya selisih harga yang jauh itu akan membuat masyarakat beralih menggunakan BBM jenis Pertalite. Sehingga, nantinya akan membebani APBN.

"Maka saya khawatirkan akan terjadi migrasi dari Pertamax tadi ke Pertalite tadi, ini akan semakin menambah beban APBN untuk subsidi tadi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya