Konsumen Makin Sadar Pilih AMDK Bebas BPA, Ini Buktinya

Ilustrasi galon.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Kesadaran masyarakat sebagai konsumen akan bahaya paparan Bisphenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK) makin tinggi. Hal ini berdampak langsung pada makin kencangnya pertumbuhan AMDK bebas BPA (BPA-free).

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Peningkatan kesadaran itu dibenarkan oleh Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas), yang ditunjukkan  melalui penjualan AMDK galon bebas BPA  yang terus tumbuh. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Nio Eko Susilo mengatakan, kesadaran masyarakat akan bahaya BPA sudah cukup tinggi.

Hal ini lanjutnya terlihat pada produk air minum galon yang menggunakan kemasan bebas BPA makin diminati masyarakat.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Ilustrasi kemasan botol minum atau BPA.

Photo :
  • iStockphoto.

"Ada peningkatan minat konsumen pada produk galon yang bebas BPA dalam beberapa tahun terakhir," kata Nio Eko Susilo dalam diskusi dengan tema ‘Menguatnya Kesadaran Konsumen di Balik Pesatnya Pertumbuhan Galon PET,’ di Jakarta, dikutip, Selasa 21 November 2023.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Eko menilai, industri AMDK merupakan industri yang unik, di mana tercatat ada 1.200 produsen AMDK, 2.100 merek air kemasan serta 7.000 izin edar. Volume produksi AMDK telah mencapai 35 miliar liter (2021) dengan nilai pasar mencapai lebih dari Rp 40 triliunt per tahun.

Industri AMDK mengalami pertumbuhan yang relatif stabil setiap tahunnya, dengan besaran pertumbuhan paling sedikit 5% per tahun. Asparminas meyakini industri AMDK masih punya peluang untuk tumbuh lebih besar lagi mengingat potensi yang ada.  

"Estimasi kami industri AMDK secara keseluruhan (baik kemasan gelas, botol maupun galon) akan bertumbuh minimal 5%," tuturnya. 

Sampai kuartal ketiga tahun ini, lanjut Eko Susilo, penjualan galon bening dari plastik bebas BPA jenis Polyethylene Terephthalate (PET) mengalami kenaikan signifikan atau tumbuh dua digit. Sebaliknya penjualan galon PC dari market leader relatif stagnan. 

"Bila BPOM mengencangkan sosialisasi bahaya senyawa kimia BPA pada kemasan galon PC dan masyarakat kian tersadarkan, tentunya potensi pertumbuhannya akan lebih besar lagi. Terlebih bila pemerintah nanti resmi mengeluarkan peraturan pelabelan risiko BPA," ujar Eko Susilo.

Ilustrasi BPA.

Photo :
  • Pixabay.

Sebagai informasi tambahan, market share AMDK masih didominasi oleh penjualan market leader di sektor galon, botol dan cup, dengan total porsi pasar 57,9 persen. Penjualan galon isi ulang dari merek lainnya totalnya mencapai 25,4 persen total pangsa pasar. Penjualan kemasan botol plastik di luar market leader mencapai 8,1 persen, kemasan cup di luar market leader 6,6 persen dan galon sekali pakai dengan total pangsa pasar 2 persen.

Eko Susilo memprediksi persaingan di pasar galon 'BPA Free' akan semakin sengit. Market leader AMDK yang selama ini memproduksi galon berbahan kemasan plastik polikarbonat mengandung senyawa BPA, belakangan ini juga telah memperkenalkan kemasan galon dari plastik bebas BPA jenis PET.  

Dia juga mencatat tren peningkatan kepedulian terhadap kemasan galon PET tidak terlepas dari keamanan dan mutu kemasan tersebut. PET adalah jenis plastik kualitas tinggi yang lazim digunakan untuk AMDK botol plastik segala merek, dan pembuatannya tidak menggunakan BPA. Selain lebih aman,  harganya lebih murah dan diproduksi di dalam negeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya