Kurangi Impor LPG, Program Kompor Induksi Bakal Dilanjutkan Sasar Masyarakat Mampu

Konferensi Pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Dewan Energi Nasional
Sumber :
  • reporter/Anisa Aulia

Jakarta – Program kompor induksi atau kompor listrik bakal dimulai lagi, setelah sebelumnya sempat dihentikan. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) Djoko Siswanto.

Intip Kompor Mewah BCL yang Jadi Sorotan Publik, Harganya Ditaksir Hampir Rp100 Juta

Nantinya, kompor induksi ini akan menyasar kepada masyarakat menengah ke atas hingga orang kaya. Djoko mengatakan, terkait dilanjutkannya kembali kompor induksi ini, Pemerintah sudah melakukan rapat. Di mana rapat itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

"Kemarin Pak Luhut mimpin rapat saya hadir untuk dimulai lagi kompor induksi. Jadi kemarin yang sempat dihentikan coba dikaji lagi, dimulai lagi. Dimulai yang bisa kita laksanakan mudah-mudahan kompor induksi bisa dimulai lagi," ujar Djoko dalam konferensi pers, Rabu, 17 Januari 2024.

RI Bakal Kembangkan Energi Nuklir, Luhut Ungkap Kekhawatirannya

Konversi kompor elpiji ke kompor listrik batal.

Photo :
  • Dok. VIVA

Djoko mengatakan, saat program kompor induksi ini dilanjutkan, tidak boleh dimulai dari orang miskin. Artinya harus dari orang kaya atau masyarakat menengah ke atas. 

Dewan Energi Nasional Buka Suara soal Heboh LFP: RI Bisa Produksi

"Nah, dimulai lah transisi ini harusnya dari orang menengah ke atas, orang yang sudah mampu menggunakan kompor listrik," jelasnya.

Menurutnya, jika program itu dimulai dari masyarakat miskin. Transisi energi tidak akan maju. "Kalau dimulai dari masyarakat yang miskin, ya enggak mulai-mulai transisi, sampai sekarang angkanya rendah terus," ujarnya. 

"Jadi kompor induksi terus digalakkan, tidak diberhentikan. Namun, di mulai dari menengah ke atas," sambungnya.

Lanjut Djoko, untuk kompor induksi Pemerintah akan membagikan sebanyak 500 ribu untuk rumah tangga memasak. Hal ini sebagai target Pemerintah guna mengurangi impor LPG.

"Nah, ini targetnya 700 ribu. Kita yakin kalau tahun ini bisa kita distribusi 500 ribu maka untuk 700 ribu kita cukup optimis," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya