Bapanas Ungkap Alasan Beli Beras Dibatasi 10 Kg di Ritel Modern

Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka-bukaan mengenai alasan pembatasan pembelian beras di toko retail modern maksimal 10 per kilogram (kg). 

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

"Saya pastikan beras hari ini cukup, sekali lagi beras hari ini cukup. Pembatasan di ritel demi itu pemerataan,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Selasa, 13 Februari 2024. 

Arief menuturkan, sejak Oktober 2023 pembatasan pembelian beras di pasar ritel telah dilakukan. Hal ini terutama pada pembelian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

"Ini agar mendorong masyarakat untuk dapat berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan dan memastikan masyarakat secara luas tidak belanja beras berlebihan melebihi kebutuhan normal," jelasnya. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi

Photo :
  • Dok. Bapanas
Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Arief melanjutkan, pihaknya bersama semua stakeholder pangan akan segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar. Sebab hal itu merupakan perintah dari Presiden Jokowi, agar masyarakat kembali bisa berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.

“Untuk itu, Bapak Presiden tadi telah memerintahkan agar semuanya tolong di konversi ke beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional, pasar ritel modern. Saya juga diperintah untuk membereskan yang Cipinang ini, karena disini stoknya banyak tetapi di pasar ritel modern sedikit," jelasnya. 

Arief menjelaskan, secara nasional realisasi penyaluran beras SPHP sampai 7 Februari, telah mencapai 202.952.870 kg dengan wilayah penyaluran terbesar ada di Kantor Wilayah DKI Jakarta & Banten, Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menambahkan kebijakan pembatasan pembelian beras memang demi pemerataan dan hanya untuk konsumsi rumah tangga. 

Dia menyatakan, pihaknya akan segera menyalurkan beras 1.000 ton dengan harga jual Rp 13.900 per kg.

“Jadi karena memang di ritel itu tadi dikatakan ini kan untuk konsumsi, jadi memang kita buat (untuk) pemerataannya. Ini sudah dari beberapa waktu lalu, hanya untuk konsumsi rumah tangga saja. Kita akan jagain. (Beras) yang komersial ada di Jabodetabek ya, besok Insya Allah dikirimkan kurang lebih 1.000 ton yang itu harga jualnya adalah Rp 13.900 untuk masyarakat,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya