Inflasi Jakarta pada Februari 2,12 Persen, Pemprov DKI: Masih Terkendali

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beserta jajaran stakeholder terkait melaksanakan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) di Pendopo Balaikota DKI Jakarta pada Rabu, 6 Maret 2024. Dari hasil rapat tersebut didapati bahwa inflasi di bulan Februari 2024 masih ada di angka 2,12 persen.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan, pihaknya melaksanakan rapat terkait persiapan jelang bulan puasa dan lebaran.

"Hari ini kita semua sudah melaksanakan high level meeting tim pengendalian inflasi daerah dalam rangka menghadapi ramadhan dan Idul Fitri," ujar Sri Haryati.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Ilustrasi inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ia menjelaskan dalam pertemuan tersebut hadir perwakilan instansi yang berkaitan dengan dua hal yakni pertama, perkembangan perekonomian dan inflasi, serta upaya pengendalian inflasi daerah. Kedua, kesiapan stok dan pasokan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

"Alhamdulillah seluruh stakeholders kita juga hadir, anggota TPID juga hadir, kepala perwakilan BI Jakarta juga hadir pimpinan Bulog Jakarta Banten juga ada dan juga Polda Metro serta seluruh OPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menjelaskan inflasi yang terjadi di Jakarta masih dalam kategori rendah.

"Jadi kalau kita lihat dari posisi inflasi Jakarta di bulan Februari kemarin itu masih terkendali ya dalam rentang sasaran inflasi 2,5 plus minus 1, dan ini tentunya kita sekitar 2,12 persen dan ini di bawah inflasi nasional yang sebesar 2,75 persen," katanya.

Arlyana kembali menjelaskan rapat tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas komoditas pangan dan harganya. Pasalnya, kata dia, Jakarta masih menjadi acuan perekonomian Indonesia.

"Dan sekarang memang untuk menghadapi hari raya Idul Fitri dan juga ramadhan di dalam HLM TPID ini kita berkoordinasi untuk meyakinkan bahwa ketersediaan dari pangan itu mencukupi untuk kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Arylana menyebutkan sejumlah indikator untuk dapat memastikan inflasi karena komoditas pangan dapat terjaga. "Sehingga inflasi untuk harga pangan itu bisa kita jaga. Dan tentunya khusus pangan ada empat hal yang kita yakinkan itu adalah bisa kita jaga, pertama itu kestabilan harga," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya