Rupiah Loyo Lagi Pagi Ini ke Level Rp 15.580 per Dolar AS

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada perdagangan Kamis pagi, 14 Maret 2024. Rupiah melemah di pasar spot sebesar 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 15.580 per dolar AS. 

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir, atau kemarin sore, rupiah ada di angka Rp 15.576 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, saat ini investor cenderung shifitng dari aset-aset safe haven. Sehingga hal itu mendorong perlemahan mata uang safe haven, termasuk dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss. 

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

"Salah satu pendorong utama melemahnya aset-aset safe haven adalah melonjaknya harga komoditas, seperti harga minyak dan harga tembaga. Harga Brent naik 2,58 persen menjadi US$84 per barel, dan harga WTI naik 2,78 persen menjadi US$80 per barel," kata Josua kepada VIVA Bisnis, Kamis, 14 Maret 2024.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Josua menjelaskan, kenaikan harga minyak ini didorong oleh laporan penurunan stok minyak mentah AS. Dalam hal ini dolar index turun 0,16 persen menjadi 102,79, dan yield US Treasury (UST) naik 4 basis poin (bps) menjadi 4,19 persen.

Selain itu, Josua mengatakan bahwa investor saat ini juga masih menunggu berbagai data di AS yang akan dirilis malam ini. Data itu di antaranya Indeks Harga Produsen (PPI), penjualan ritel, dan klaim pengangguran.

"Nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.550-Rp 15.650 pada perdagangan hari Kamis ini," jelasnya.

Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah hari ini. Hal itu seiring dengan indeks dolar AS yang terlihat menguat pagi ini. Artinya, nilai tukar utama dunia sedang melemah terhadap dolar AS.

"Ini mengindikasikan pasar masih berhati-hati terhadap prospek pemangkasan suku bunga acuan AS ke depan," jelasnya.

Ariston memperkirakan, mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini berpotensi melemah ke arah Rp 15.600. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 15.560.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya