Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS Imbas Serangan Langsung Iran ke Israel

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 16 April 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 280 poin atau 1,77 persen ke posisi Rp 16.128 per dolar AS

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, 5 April 2024 mematok rupiah di angka Rp 15.873 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah pada hari ini, usai libur Lebaran Idul Fitri.

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

"Indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur lebaran di kisaran 105 dan sebelum lebaran di kisaran 104," kata Ariston kepada VIVA Selasa, 16 April 2024.

Rupiah Melemah Dipicu Kebijakan Suku Bunga AS hingga Konflik Iran Vs Israel

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Iran meluncurkan rudal ke arah Israel

Photo :
  • tangkapan layar

Ariston menuturkan, pelemahan rupiah ini dipicu oleh sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi. Sehingga mendorong penguatan dolar AS belakangan ini.

Menurutnya, selama libur lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih tunggu dari ekspektasi pasar. Hal itu menurunkan ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pemangkasan dalam waktu dekat.

"Selain itu, konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke negara Israel menaikan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhwatiran pasar akan munculnya perang baru. Di mana perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman," jelasnya. 

Ariston melanjutkan, pada pagi ini akan ada dirilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal I-2024, yang perkiraan sebesar 4,8 persen. 

"Bila rilis di bawah angka tersebut, ini akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian China yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global," terangnya. 

Adapun untuk hari ini Ariston memperkirakan bahwa mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi bergerak melemah ke atas Rp 16.000.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya