- Antara
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) melihat nilai tukar rupiah atas dolar, yang sempat menembus Rp8.499, merupakan hal biasa. Ini merujuk pada rata-rata nilai tukar rupiah periode Januari hingga Mei 2011, yang baru terapresiasi kurang lebih lima persen.
Menurut Deputi Gubernur BI Bidang Moneter, Budi Mulya, nilai tukar rupiah jangan hanya dilihat secara harian. Sebab pergerakannya cukup dinamis.
"Sekarang kita melihatnya itu secara year to date, year to date kita itu kursnya itu ada di Rp8.760/US$, hari ini Rp8.500/US$ persisnya di Rp8.510/US$ dengan apriesiasi yang masih dalam range BI," kata Budi seusai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR-RI hari ini di Gedung DPR, Jakarta.
Lebih lanjut, ujar Budi, pasar global masih akan menunggu kepastian yang terjadi di negara Amerika khususnya negara Eropa. Karena pada Juli 2011 nanti, Amerika Serikat akan memutuskan apakah akan menggelontorkan quantitative easing kembali atau tidak.
"Semua menanti, di Juli dan akan terlihat tetapi Juli 2011 itu artinya dapat terlihat termasuk di Indonesia ini tetap memberikan arah penguatan kurs karena emerging ekonomi sudah tumbuh positif," jelas Budi.
Indonesia, menurut dia, masih cukup menarik karena mempunyai imbal hasil atau yield cukup tinggi. Seperti diketahui, rupiah sempat menembus rekor selama 7 tahun terakhir dimana berada di posisi Rp 8.499/US$ beberapa hari yang lalu.
Media Asing Sebut Kebugaran Pemain Guinea Ungguli Indonesia: Mereka Tak Bertanding 3 Bulan
Media asing asal Vietnam, Soha menyatakan pemain Timnas Guinea U-23 memiliki kebugaran di atas pemain Timnas Indonesia. Hal ini lantaran mereka memiliki persiapan panjang
