Beban Bengkak, Defisit 2011 Lebih dari 2%

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Pemerintah Indonesia akhirnya mengakui beban anggaran yang semakin membengkak pada tahun anggaran 2011. Rencananya, Kementerian Keuangan bakal menaikkan asumsi defisit anggaran APBN 2011 menjadi lebih dari 2 persen dari sebelumnya hanya 1,8 persen.

Alasannya, pemerintah menganggap tambahan belanja modal dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang tertunda pelaksanaannya.

"Untuk itu kami sedang bicara untuk meyakinkan kalau defisit lebih dari 2 persen, harus hati-hati. Karena secara nasional (defisit APBN dan APBD) tidak menghendaki kelebihan melewati amanat undang-undang yaitu 3 persen," kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat 10 Juni 2011.

Agus mengatakan, pemerintah pada awalnya menargetkan penghematan anggaran bakal mencapai Rp20 triliun. Pada kenyataannya, belanja modal per April 2011 melebihi perkiraan yang dibuat pemerintah, sehingga membuat target penghematan hanya bisa tercapai sebesar Rp17 triliun.

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, upaya penghematan anggaran sebenarnya sudah berjalan cukup baik. Hal itu terlihat dari banyaknya kementerian dan lembaga yang sanggup menjalankan program-program dan program prioritas dengan menggunakan dana penghematan tersebut. 

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

"Kami tetap memperhatikan BBM bersubsidi dan juga risiko fiskal dari subsidi listrik. Itu dua hal yang kami amati," kata Agus.

Saat ini, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat berencana untuk membahas revisi anggaran APBN-P 2011 yang akan dilakukan awal Juli mendatang dan diharapkan sudah memperoleh persetujuan DPR pada akhir Juli.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Herry Purnomo, menambahkan, penundaaan pengendalian BBM bersubsidi menjadi salah satu penyebab defisit anggaran yang semakin melebar. Penundaan itu membuat biaya yang dikeluarkan poemerintah untuk subsidi BBM akan semakin meningkat.

"Kalau harga BBM tidak  disesuaikan, itu akan berdampak pada pemakaian  BBM untuk listrik," kata Herry. (art)

Podomoro Park Bandung.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Tak hanya properti perumahannya saja yang menjadi fokus perusahaan. Tapi sarana dan fasilitas umum pun dipastikan lengkap untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024