Pemerintah Nilai Penetapan BI Rate Tepat

Gedung kementerian Keuangan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Pemerintah menilai langkah Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuannya telah tepat. Hal ini sejalan dengan kondisi inflasi awal tahun yang kerap tinggi.

Menurut Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, rentannya awal tahun akan inflasi yang tinggi sering disebabkan oleh sektor pangan. Seperti diketahui pada awal tahun belum memasuki masa panen.

"Karena musim panen belum masuk. Nah itu utamanya," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis malam, 12 Januari 2012.

Selain faktor harga pangan, lanjutnya, harga energi turut menyumbang bengkaknya angka inflasi. Harga energi yang cenderung fluktuatif memperbesar potensi pembengkakan.

"Jadi langkah (penetapan suku bunga acuan) BI cukup tepat," tuturnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 6 persen, sama dengan posisi November dan Desember 2011.

"Tingkat BI Rate kami nilai masih sejalan dengan upaya menjaga sistem keuangan dan kondusif ekonomi domestik," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, dalam keterangan pers di gedung BI, Jakarta.

BI berpendapat inflasi pada 2012 dan 2013 ditetapkan 4,5 persen plus minus 1 persen. Selain itu kinerja ekonomi dan keuangan global masih terus melemah seiring krisis Eropa.

Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih rendah dengan konsumsi di negara maju yang cenderung stagnan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal ini berdampak pada menurunnya kinerja ekspor negara berkembang.

Sementara itu, faktor keuangan global masih bergejolak, sehingga likuiditas keuangan masih cenderung ketat dengan risiko meningkat. Keuangan global dibayangi penurunan peringkat yang membayangi Eropa yang memicu sentimen negatif.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2012 diperkirakan mencapai 6,5 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 6,1 persen. Dari sisi produksi, sektor-sektor yang diperkirakan menjadi pendorong utama adalah industri, transportasi, komunikasi, perdagangan, dan restoran.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Booth Suzuki di IIMS 2024

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024