RI Dorong G-20 Wujudkan Keamanan Pangan

presiden SBY rapat ESDM
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Sebagai anggota G-20, Indonesia akan mendukung upaya bersama guna mencapai pertumbuhan global yang makin kuat, berimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia juga akan terus mendorong koordinasi G-20 bagi terciptanya keamanan pangan dan energi.

"Pemerintah pun akan mendorong terciptanya pembangunan infrastruktur, proteksi sosial, financial inclusion, perdagangan yang adil, dan lapangan kerja," kata Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan menyambut HUT ke-67 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2012.

Menurut Presiden, dalam menyikapi krisis ekonomi global dalam kerangka G-20, Indonesia mendorong adanya keterkaitan di lingkup nasional, kawasan, dan global. Dalam lingkup nasional, masing-masing negara diharapkan dapat menyehatkan perekonomiannya.

Sementara itu, di kawasan Zona Eropa, SBY berharap segera diperoleh solusi atas krisis ekonomi. Untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur juga diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dunia.

"Dalam lingkup global, tentu diperlukan kerjasama kolektif, kebijakan yang tepat, didorong oleh perdagangan dan investasi, serta penguatan sektor keuangan,"

Sebagai anggota PBB, Yudhoyono melanjutkan, Indonesia juga berkomitmen untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan global. Untuk menghadapi tantangan pembangunan pasca 2015, diperlukan komitmen baru. Di forum KTT Rio + 20, Indonesia juga telah menyampaikan platform pembangunan pasca 2015, yaitu sustainable growth with equity.

"Sebuah agenda pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan," tuturnya.

Agenda pembangunan itu memastikan tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia, tanpa harus merusak lingkungan.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Situasi ekonomi global, Presiden menambahkan, juga ditandai oleh belum menentunya proses transformasi politik di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Ketegangan baru yang terjadi di kawasan itu berpotensi menyebabkan kenaikan harga minyak dunia. 

Sementara itu, di berbagai belahan dunia, banyak negara mengalami dampak negatif perubahan iklim. Kekeringan dan banjir sering menjadi ancaman terburuk, yang dapat mengakibatkan krisis pangan dan meningkatnya harga pangan dunia. 

"Kenaikan harga kedelai di pasar internasional juga disebabkan oleh penurunan produksi yang drastis pada beberapa negara produsen utama kedelai," ujar SBY. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi itu dapat semakin memperkeruh situasi politik dan ekonomi global. (adi)

Ghea Indrawari

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Namun di usianya sekarang ini, Ghea Indrawari merasa masih ada banyak hal yang perlu ia lakukan sendiri termasuk mengejar kariernya di industri hiburan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024