Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
PT Freeport Indonesia menyatakan tambang terbuka Grasberg di Papua Barat telah beroperasi dengan kapasitas penuh setelah sempat ditutup akibat ambruknya terowongan pada 15 Mei 2013 lalu yang menewaskan 28 orang.
"Iya benar," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Soetjipto, saat ditanya apakah tambang terbuka telah beroperasi dengan kapastas penuh seperti dilansir
Reuters , Kamis 4 Juli 2013.
Baca Juga :
Gaji UMR Mahal, Restoran di New York Pekerjakan Warga Filipina Jadi Kasir Virtual Lewat Zoom
"Iya benar," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Soetjipto, saat ditanya apakah tambang terbuka telah beroperasi dengan kapastas penuh seperti dilansir
Baca Juga :
Segera Dipersunting Rizky Febian dengan Prosesi Ijab Kabul, Mahalini Raharja Bakal Mualaf?
Pada akhir Juni 2013, Freeport mulai membuka kembali secara bertahap kegiatan tambang terbuka setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sementara untuk tambang bawah tanah, Rozik menyatakan belum beroperasi kembali karena masih menunggu izin dari Kementerian ESDM. Untuk tambang terbuka, rata-rata Freeport menghasilkan 140-150 ton bijih tembaga per hari. Sementara produksi dari tambang bawah tanah sebesr 80 ribu ton per hari.
PT Freeport, tambah Rozik, terus melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut, melalui tim investigasi internal dan akan menggunakan hasil investigasi Inspektorat Tambang Kementerian ESDM, tim khusus, dan tim internal untuk melakukan segala upaya perbaikan yang diperlukan. (ren)
Halaman Selanjutnya
Pada akhir Juni 2013, Freeport mulai membuka kembali secara bertahap kegiatan tambang terbuka setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).