Bangkrut, Malaysia Airlines Jadi Maskapai Penerbangan Baru

Pesawat Malaysia Airlines
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVA.co.id
Sudah Terbang, Ternyata Pilot Ini Salah Jalur
- Bos baru Malaysia Airlines, Christop Mueller, mengatakan bahwa maskapai penerbangan asal Malaysia itu akan membentuk maskapai penerbangan yang baru.

Terungkap, Penumpang MH17 Masih Hidup Usai Ditembak

"Kami akan meninggalkan Malaysia Airlines yang lama," ujar Mueller, seperti dikutip pada laman
Perancis Perluas Pencarian Puing MH370
BBC , Rabu 10 Juni 2015.


Mueller menjelaskan, pihaknya segera mengumumkan perubahan itu. Dia bersikeras bahwa transisi menuju maskapai penerbangan yang baru akan dilakukan secara bertahap dan teratur.


Pria yang baru menjabat sebagai CEO Malaysia Airlines pada Mei lalu itu mengungkapkan, pada awal bulan ini Malaysia Airlines secara teknis telah bangkrut dan mengumumkan rencana restrukturisasi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) 6 ribu karyawannya.


Mueller juga mengatakan maskapai baru akan memperbaiki teknologi, menegosiasikan ulang sejumlah kontrak dengan pemasok-pemasok, dan memangkas biaya agar lebih efisien. Menurutnya, maskapai penerbangan yang baru nanti tetap akan melayani tiket penerbangan yang sudah dijual Malaysia Airlines.


Sebelumnya, masakapai ini memang sedang berjuang dengan kompetisi regional yang kuat. Selama beberapa tahun maskapai itu terus merugi.


Kerugian diperparah dengan dua insiden pesawatnya. Pada Maret tahun lalu, pesawat Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat dinyatakan hilang dari radar. Hingga kini pun pesawat masih belum ditemukan.


Empat bulan kemudian, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 yang membawa 298 penumpang dan awak pesawat ditembak jatuh dengan rudal di wilayah udara Ukraina.


Mueller belum bersedia mengungkapkan, apakah nama maskapai penerbangan yang baru akan tetap menggunakan nama Malaysia Airlines dan apakah maskapai tersebut tetap akan melayani rute-rute lintas benua. Mueller mengaku, akan mengumumkannya secara rinci pada 1 September mendatang.


Adapun, sebelum menjadi dirut Malaysia Airlines, dia pernah menjadi petinggi di maskapai Aer Lingus, Sabena, dan Lufthansa. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya