Pengamat: Indonesia Gawat Darurat Penyerapan Anggaran

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pengamat Birokrasi dan Kebijakan Publik, Medrial Alamsyah, mengatakan Indonesia saat ini sudah parah dalam hal penyerapan anggaran. Untuk itu ia meminta Presiden Joko Widodo bertindak.

"Saya hanya mengingatkan Jokowi, bahwa kita sekarang dalam kondisi gawat darurat penyerapan anggaran," ujar Medrial di Jakarta, Sabtu 29 Agustus 2015.

Menurut Medrial, efek dari terlambatnya dari penyerapan anggaran akan berdampak pada banyak aspek. "Karena implikasi akan berdampak pada pada ekonominya kritis," kata Medrial.

Oleh karena itu, kata Medrial, Jokowi harus memperlihatkan sinyal kepemimpinannya yang sangat keras soal penyerapan anggaran ini.

Dia menilai Presiden Jokowi kurang konsisten dalam hal penyerapan anggaran. "Jokowi kan menganggap sepele ini, dia bilang ini keahlian saya, tapi kok sekarang malah dia yang kelimpungan," ujar Medrial.

Sebelum membuka sidang kabinet paripurna pada 19 Agustus lalu, Jokowi menyinggung minimnya penyerapan anggaran para menteri di kabinetnya.

Jokowi mengatakan itu dengan nada sedikit meninggi. Dia hanya ingin mengingatkan kembali para menterinya soal penyerapan anggaran. Apalagi, kini sudah memasuki akhir Agustus 2015.

"Sekali lagi ingin saya tekankan masalah serapan anggaran, terutama untuk belanja modal, ini masih kecil sekali. Terakhir berapa Pak Menkeu, masih 20 persen. Ini sudah pertengahan Agustus mau akhir Agustus," kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta para menterinya untuk tidak sibuk mengurus hal lain. Tapi konsentrasi terkait serapan karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. (ase)

2015, RI Defisit Anggaran Hingga Rp292,1 Triliun
Para aparatur sipil negara

Tunjangan PNS Naik, Belanja Pegawai 2015 Melonjak

Tunjangan kinerja PNS naik berkisar Rp1,9 juta sampai Rp22 juta.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2016