VIVAnews - Lembaga Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), Selasa 27 Oktober 2009, mencabut lisensi dua pilot dari maskapai penerbangan Northwest Airlines. Mereka dianggap bertindak lalai menjalankan tugas sebagai pilot sehingga membuat pesawat mereka tersasar jauh dari bandara tujuan sehingga terlambat mendarat.
Kedua pilot itu adalah Kapten Timothy Cheney (53) dan Opsir Pertama Richard Cole (54). Pada Rabu pekan lalu, 21 Oktober 2009, kedua pilot menerbangkan pesawat Northwest dari Kota San Diego, negara bagian California, menuju bandar udara Minneapolis-St.Paul di negara bagian Minnesotta.
Namun, berkat kecerobohan mereka, pesawat itu malah nyasar ke arah kota Denver, negara bagian Colorado, atau sejauh 150 mil (sekitar 241 km) dari bandara tujuan. Pesawat Airbus A320 saat itu membawa 144 penumpang dan 3 awak kabin.
FAA menilai, kecerobohan kedua pilot tak terampuni karena mereka sempat kehilangan kontak dengan petugas lalu lintas udara di bandara tujuan selama 78 menit. "Kedua pilot mengaku kepada penyelidik bahwa mereka sempat bercakap-cakap sehingga tidak melakukan komunikasi dengan petugas lalu lintas udara," demikian pernyataan FAA seperti yang dikutip stasiun televisi CNN.
Setelah diselidiki, kedua pilot ternyata mengaku bahwa saat itu mereka sedang sibuk dengan komputer laptop masing-masing. Padahal, peraturan perusahaan melarang pilot membawa laptop ke ruang kokpit, apalagi sampai menggunakannya di tengah menjalankan tugas.
Keduanya mengaku sengaja membawa laptop masing-masing dalam rangka menyusun sistem penjadwalan terbang. Cole mengaku saat itu ingin mengajari Cheney sistem penjadwalan terbang melalui laptop.
Namun, kedua pilot tidak sadar akan posisi terkini pesawat mereka sebelum akhirnya mendapat panggilan radio dari seorang awak kabin lima menit dari jadwal dimana seharusnya pesawat mulai mendarat. Mereka sadar pesawat sudah tersasar jauh saat awak meminta perkiraan waktu pendaratan.
Mereka padahal merupakan pilot berpengalaman. Cheney, yang direkrut sejak 1985, memiliki lebih dari 20.000 jam terbang. Cole, yang direkrut sejak 1997, memiliki 11.000 jam terbang.
Kendati berpengalaman, FAA menilai bahwa kedua pilot sudah melakukan kesalahan fatal sehingga patut dihukum berupa pencabutan lisensi terbang masing-masing. Mereka kini punya waktu 10 hari untuk mengajukan banding atas keputusan FAA, yang segera berlaku.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Gempa Garut Terasa hingga Bandung, BMKG: Jenis Menengah dan Tak Berpotensi Tsunami
Nasional
28 Apr 2024
Gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Garut pada Sabtu malam. Beberapa daerah seperti Tasikmalaya, Sukabumi, hingga Kota Bandung terasa getarannya.
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa
Nasional
28 Apr 2024
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dilaporkan ke Dewas KPK atas dugaan penyalahgunaan wewenang lantaran diminta bantuan memindahkan PNS Kementan pusat ke Jawa Timur.
Seorang anggota Polresta Manado Sulawesi Utara Brigadir RAT ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard.
Selain bangunan rusak akibat gempa, dilaporkan ada warga yang luka karena tertiban reruntuhan bangunan.
Ratusan Polisi di Lombok Kawal Tabligh Akbar UAS.
Selengkapnya
Partner
Kehadiran layanan internet Starlink dari SpaceX yang segera masuk ke Indonesia telah menimbulkan berbagai reaksi, terutama di kalangan operator lokal untuk pelayanannya.
Perbandingan antara Yandex Browser dan Google Chrome dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengguna yang ingin memilih browser yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Klan Uchiha, dari kejayaan hingga tragedi, menciptakan naratif kehidupan Sasuke dan Naruto. Dalam kesendirian, mereka menemukan jalan untuk bertahan, terbantu oleh bantua
Fujifilm, ikon kamera, meluncurkan Instax Mini 99, kamera instan analog terbaru, meriahkan pasar Indonesia dengan fitur-fitur terbaru.
Selengkapnya
Isu Terkini