- REUTERS/Mike Hutchings
VIVA – Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma akhirnya mengundurkan diri, setelah situasi politik yang memanas dan desakan agar dia mundur dari kursi presiden.
Dia juga ditantang partainya, African Nationa Congress (ANC) untuk meninggalkan jabatan, setelah tak mendapat banyak dukungan di Parlemen. Dia menghadapi mosi tak percaya.
Berbicara melalui siaran televisi, Zuma mengatakan bahwa dia adalah kader ANC yang disiplin. Zuma juga mengklaim mendedikasikan dirinya untuk negara itu.
Namun, sejak lama, Zuma dan keluarganya memang disoroti dalam kasus korupsi dan nepotisme. Selain dugaan penyalahgunaan anggaran dan suap, Zuma dan keluarganya memiliki banyak bisnis yang disebut-sebut juga menggunakan anggaran publik. Jumlahnya hingga miliaran Dolar AS.
Usai Jacob Zuma mundur, mencuat kemudian calon yang digadang-gadang akan menggantikan eks Presiden yang mundur pada usia 75 tahun itu.
Adalah Cyril Ramaphosa, Wakil Presiden yang diperkirakan bakal menggantikan Zuma. Cyril Ramaphosa juga diketahui sudah terpilih memimpin ANC sejak Desember 2017 lalu.
Jika dilantik menjadi Presiden Afsel, Ramaphosa harus mengerjakan banyak pekerjaan rumah, termasuk meyakinkan para investor asing dan memajukan bisnis lokal yang selama ini tiarap. Pria yang berusia 65 tahun ini, merupakan mantan pemimpin organisasi perdagangan di Afsel dan pernah mengatakan bahwa Afsel yang selama ini ada dalam masa kegelapan akan masuk pada periode baru.
Dikutip dari The Guardian, Pakar Politik Afrika Selatan dari Universitas Cape Town, Richard Calland mengatakan, mundurnya Zuma adalah peluang bagi Ramaphosa membuktikan bahwa diri bisa membangun pemerintahan sekaligus partai dalam waktu bersamaan.
