Abdel Fattah al-Sisi Terpilih Kembali Jadi Presiden Mesir

Abdel Fattah al-Sisi kembali terpilih jadi Presiden Mesir
Sumber :
  • The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS

VIVA – Abdel Fattah al-Sisi kembali terpilih menjadi Presiden Mesir untuk masa jabatan kedua setelah memperoleh 97 persen suara di pemilu. Perolehan suara ini tak jauh berbeda dengan jumlah yang dikumpulkannya empat tahun lalu saat awal mencalonkan diri sebagai Presiden.

Demo Turunkan Presiden, Ratusan Orang Ditangkap

Jumlah masyarakat Mesir yang terlibat dalam pemilihan hanya 41 persen, meskipun berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilu telah banyak dilakukan. Bahkan, sebelum pemungutan suara berakhir, Sisi telah diperkirakan menang telak.

Pada pemilu kali ini, Sisi hanya ditantang oleh satu kandidat setelah semua pesaing dari pihak oposisi menghentikan langkah mereka sejak awal tahun ini. Penantang utama Sisi bahkan ditangkap dan manajer kampanyenya dipukuli. Sementara itu, calon presiden lainnya menarik diri lantaran mengaku diintimidasi.

Imam Besar Al-Azhar: Rangkul Kristen, Jangan Gunakan Istilah Minoritas

Sisi memenangi 21,8 juta suara dibandingkan 656.534 suara untuk lawannya, Moussa Mostafa Moussa. 

"Pandangan warga Mesir dari semua lapisan masyarakat sangat mengesankan dan menginspirasi," kata Sisi usai hasil pemilu diumumkan.

Presiden Mesir Resmikan Masjid dan Gereja Terbesar di Timur Tengah

Komisi Pemilihan Mesir menegaskan bahwa pemungutan suara telah diadakan sesuai dengan standar integritas dan transparansi tinggi.

Namun, terpilihnya kembali Sisi sebagai Presiden Mesir menuai berbagai kritik. Para pengamat menyebutkan, popularitas Sisi telah terkikis di tengah reformasi ekonomi yang sulit yang membuat sebagian besar kehidupan warga Mesir semakin terpuruk.

Selain itu, adanya tekanan terhadap perbedaan pendapat semakin bertambah.

Para pendukung Sisi mengatakan, langkah tersebut diperlukan untuk menstabilkan negara yang menghadapi pemberontakan Negara Islam di Semenanjung Sinai dan adanya kerusuhan setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan pemimpin veteran Hosni Mubarak.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan atas tindakan represif terhadap perbedaan pendapat termasuk tekanan kepada media.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah memberikan ucapan selamat kepada Sisi dan mengatakan Amerika tertarik untuk memperkuat hubungan strategis dengan Mesir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya