Heboh Cuitan Model Cantik Mata-mata Rusia soal Perang

Anna Chapman, mata-mata Rusia di Inggris
Sumber :
  • east2west news/Mirror.co.uk

VIVA – Anna Chapman yang sempat menjadi mata-mata Rusia di Inggris, menyatakan bahwa Rusia harus menghancurkan Inggris, apabila perang pecah. Hal itu dituliskannya melalui akun media sosialnya.

Drone Milik AS Ketahuan Mondar-mandir Pantau Perbatasan Rusia

Hal tersebut disampaikan Chapman, menyusul ketegangan yang terjadi antara Inggris dan Amerika Serikat, terkait konflik di Suriah, pula ketegangan antara Rusia dan Inggris atas serangan terhadap agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.

Diketahui bahwa Inggris tak terima dan terus menekan Rusia, menuding negara itu sebagai dalang atas serangan racun saraf yang ditunjukan kepada Skripal yang masih dalam kondisi kritis tersebut.

Pertemuan Pertama Putin-Kim, Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral

Chapman juga mengejek Perdana Menteri Inggris Theresa May dan menyebutnya terobsesi dengan sebutan “The Iron Lady” sebagaimana sebutan kepada Margareth Thatcher. 

Diketahui bahwa Anna Chapman pernah menjadi mata-mata Rusia di Inggris. Namun, penyamarannya di negara itu terbongkar atas informasi dari FBI.

Polisi Menari Jadi Bintang Internet di Rusia

Pembebasannya, lalu ditukar dengan pembebasan Skripal, agen Rusia yang ternyata bekerja untuk intelijen Inggris MI6. Sekembalinya ke Rusia, Chapman disambut bak pahlawan, namun dia tak boleh lagi menginjakkan kakinya di Inggris.

Setelah tak lagi menjadi mata-mata, Anna kini mencoba peruntungan sebagai model di Rusia sebagaimana dilansir Mirror.

"Jika nanti ada perang militer terbuka dan Tuhan menyertai kita, maka konflik ini bukan hanya Rusia dengan AS di Suriah, namun juga Rusia harus menghancurkan kapal dan pesawat tempur lainnya," kata Chapman, perempuan 36 tahun tersebut soal kapal dan pesawat tempur Inggris.

Dia juga menuding bahwa Inggris ada di balik makin buruknya hubungan AS dan Rusia belakangan ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya