Kapal Perang AS Nyaris Tabrakan dengan Destroyer China, Tegang

Kapal perang AS hampir bertabrakan kapal AL China di Laut Tiongkok Selatan (foto aerial)
Sumber :
  • Handout CNN/South China Morning Post

VIVA – Kapal perang Amerika Serikat nyaris bertabrakan dengan kapal perusak atau destroyer milik Angkatan Laut China di perairan Laut China Selatan. Hal ini terungkap lewat foto-foto udara yang diambil Angkatan Laut AS.

Jiper, Komandan Armada Perang Amerika Anggap China Lebih Ganas dari Nazi

Insiden tersebut diduga terjadi pada Minggu, 30 September 2018, saat kapal AS yang sedang melakukan operasi kebebasan bernavigasi, berlayar dekat dengan Gaven Reef di Kepulauan Spratly yang diklaim oleh China.

Menurut Angkatan Laut AS, kapal perusak China bergerak dalam jarak 41 Meter dari USS Decature dan keduanya hampir bertabrakan.

Menko Polhukam: RI Waspadai Konflik di Laut China Selatan, Rivalitas AS-China Kian Rumit

Dilansir dari South China Morning Post, empat foto kejadian itu pertama kali diunggah oleh situs blog gCaptain. Keaslian foto insiden tersebut lalu dikonfirmasi kepada tiga pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Foto-foto itu menunjukkan gambar USS Decatur, kapal perusak kelas Arleigh Burke yang melakukan manuver untuk menghindari tabrakan dengan kapal perang China tipe 052C.

Ambil Contoh Situasi Laut China Selatan, ISDS Gelar Lomba Penulisan Tentang Kedaulatan

Pengamat menilai insiden ini menunjukkan sikap China yang semakin agresif di Laut China Selatan di tengah konfrontasi yang meningkat dengan AS baik itu di bidang perdagangan dan keamanan.

Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam mengatakan, tindakan China dalam perlawanan baru-baru ini merupakan pelanggaran terhadap Code for Unplanned Encounters at Sea.

Code for Unplanned Encounters at Sea merupakan sebuah perjanjian tidak mengikat antara China dan AS yang dicapai pada tahun 2014 untuk mencegah salah perhitungan atau eskalasi insiden yang tak terduga.

"Melakukan manuver yang berbahaya dan dekat seperti ini bertentangan dengan semangat meningkatkan keselamatan dalam interaksi antara pasukan operasional di laut," kata Koh.

Sementara itu juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan bahwa China menghormati dan melindungi hak negara lain untuk kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan tapi dengan tegas menentang langkah negara lain yang menantang kedaulatan dan keamanan China atas nama kebebasan navigasi.

Wu juga mengatakan, insiden itu telah secara serius merusak hubungan antara kedua negara serta militer mereka dan menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan regional.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya