Perang Global terhadap Narkoba Gagal, Jumlah Korban Mencengangkan
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Sebuah laporan penelitian baru-baru ini yang dirilis oleh Konsorsium Kebijakan Obat Internasional (IDPC) menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) selama 10 tahun terakhir memerangi narkoba sama sekali adalah sebuah kegagalan.
Disebutkan dalam laporan tersebut, diperlukan strategi baru yang efektif dibandingkan hal-hal yang sudah dikerjakan selama ini memerangi peredaran ilegal narkotika sebagaimana dikutip dari laman CNN Amerika Serikat.
Laporan itu menyebut bahwa perang terhadap narkoba yang didengungkan PBB hingga 2019 justru membawa keburukan bagi hak asasi manusia (HAM), keamanan, pembangunan, dan kesehatan masyarakat dunia. Justru, dalam periode sepuluh tahun terakhir dengan adanya implementasi strategi tersebut, terjadi peningkatan kematian akibat obat terlarang hingga 145 persen dibandingkan satu dekade lalu.
Hampir satu dekade ini, ada 71.000 kematian akibat overdosis di Amerika Serikat saja dan sedikitnya 3.940 orang dihukum mati akibat kejahatan narkoba di seluruh dunia. Di Filipina, setelah Presiden Rodrigo Duterte menyuarakan perang terhadap narkoba, disebutkan ada 27.000 kematian tanpa proses hukum sama sekali.
IDPC merupakan lembaga internasional yang berafiliasi dan memiliki jejaring 177 lembaga nonprofit atau NGO yang berkaitan dengan obat dan penyalahgunaan obat-obatan. IDPC karena itu mendesak agar Sidang Majelis Umum PBB dalam sesi khusus mempertimbangkan cara dan strategi baru memberantas narkoba di level global menyusul akan adanya pertemuan di Wina, Austria pada Maret 2019.
Produksi Tembakau Sintetis, Remaja di Tangerang Ditangkap Polisi
Petugas menangkap remaja tersebut saat melakukan patroli pengamanan.
