- Kemlu RI
VIVA – Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-33 ASEAN di Singapura.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia dan AS membahas kerja sama dalam tiga bidang. Salah satunya adalah kerja sama dalam membangun masyarakat yang majemuk.
"Pertama adalah pentingnya kita bekerja sama di dalam membangun masyarakat yang majemuk. Pesan ini juga disampaikan Presiden dalam beberapa kesempatan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut mendampingi dalam pertemuan yang diadakan di Suntec Convention Centre, Singapura melalui rilis Kementerian Luar Negeri RI yang dikutip Kamis, 15 November 2018.
Selain itu, Jokowi dan Pence membicarakan terkait kerja sama ekonomi. Presiden Jokowi menekankan bahwa dalam perdagangan, kedua negara tidak saling berkompetisi, melainkan harus saling melengkapi.
"Dalam konteks ini, Presiden mengharapkan agar Amerika masih dapat terus memberikan fasilitas GSP (Generalized System of Preference) bagi Indonesia, karena fasilitas GSP ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia tapi juga untuk Amerika. Presiden menekankan bahwa kalau kita memakai pendekatan zero sum maka justru akan membuat situasi yang lebih buruk," tutur Retno.
Kerja sama untuk menjaga perdamaian dalam konteks Indo-Pasifik juga dibahas oleh kedua pemimpin negara. Presiden Jokowi menyampaikan beberapa prinsip dan mengatakan Indonesia akan menyampaikan konsep Indo-Pasifik di pertemuan East Asia Summit (EAS).
"Kita juga sudah bicara dengan AS dan dari konsep yang ada. Saya kira kita bisa sinergikan kerja sama atau konsep kita," ujar Retno.