VIVA – Pemerintah India berencana untuk menyetop berbagi aliran air dengan Pakistan. Hal ini akan menjadi salah satu tekanan India terhadap Pakistan menyusul adanya serangan di Kashmir yang menewaskan 42 tentara India.
"Pemerintah kami sudah memutuskan akan segera menyetop aliran air bersama yang mengalir ke Pakistan," kata Menteri Transportasi dan Perairan India, Nitin Gadkari melalui cuitannya di Twitter dilansir laman Aljazeera.
Dia melanjutkan bahwa pemerintah India berencana untuk membelokkan aliran dan pasokan air dari Jammu dan Kashmir di negara bagian Punjab.
Gadkari menyatakan, dia hanya menyampaikan hal yang sudah diputuskan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi termasuk soal rencana pembangunan bendungan baru.
Pernyataan Gadkari disampaikan masih dalam kaitan ketegangan antara India dan Pakistan setelah serangan bunuh diri terjadi di Kashmir. India menuding Pakistan cenderung membiarkan kelompok garis keras beraksi, sementara Pakistan menolak dianggap terlibat dalam serangan tersebut.
Sementara itu, India dan Pakistan berbagi pasokan air dari Sungai Indus dan sebagian anak sungainya yang mengalir di dua wilayah negara. Kesepakatan berbagi pasokan ini dituangkan dalam Perjanjian Air Indus tahun 1960.
Namun, pembangunan yang gencar dan meluasnya keperluan irigasi India termasuk pembangunan bendungan membuat negara itu menyatakan akan semakin optimal menggunakan hulu sungai. (art)
Diduga Bunuh Diri, Anton Bahrul Nekat Terjun ke Sungai Brantas
Anton Bahrul (43) warga Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menceburkan ke sungai Brantas.
