Terancam Penyusupan Teroris, Polisi Malaysia Tingkatkan Kewaspadaan

Polisi Malaysia/Ilustrasi.
Sumber :
  • Paultan

VIVA – Polisi Malaysia tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyusupan teroris asing, menyusul penangkapan sembilan tersangka teror pada Februari yang lalu.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Inspektur Jenderal Polisi Mohd Fuzi Harun dalam sebuah pernyataan mengatakan, polisi Malaysia sedang mengamati keberadaan mereka dengan serius dan akan bekerja sama dengan badan intelijen asing untuk menghilangkan unsur yang tidak diinginkan.

Dilansir dari Channel News Asia, sembilan tersangka teror termasuk enam warga Mesir dan satu warga Tunisia, ditangkap di Lembah Klang dan Sarawak, antara tanggal 2 dan 9 Februari lalu.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Dua di antara mereka, yaitu seorang warga Mesir, berusia 21 tahun dan seorang warga Tunisia, berusia 22 tahun merupakan anggota Ansar Al Shariah Al Tunisia. Mereka masuk ke wilayah Malaysia, menggunakan dokumen perjalanan Suriah palsu.

Berbasis di Afrika Utara, kelompok tersebut telah terdaftar di Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai kelompok teroris internasional yang bertanggung jawab merencanakan serangan skala besar di beberapa negara.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Sementara itu, lima warga negara Mesir lainnya yang ditangkap oleh polisi khusus anti-terorisme, merupakan anggota Muslim Brotherhood Al Ikhwanul Muslimin, yang bertugas menjadi fasilitator untuk mengamankan penginapan, logistik, dan pekerjaan, termasuk membeli tiket pesawat bagi para anggota.

Dua orang di antaranya, adalah siswa lembaga pendidikan tinggi di Malaysia. Sementara itu, dua lainnya adalah guru, satu di sekolah agama di Lembah Klang dan lainnya adalah guru bahasa Arab.

Dalam rangkaian penangkapan tersebut, dua orang Malaysia di Serian Sarawak, didakwa melakukan kejahatan terorisme sebagai fasilitator bagi teroris asing. Tujuh teroris asing itu telah dideportasi ke negara asal mereka dan masuk dalam daftar hitam di Malaysia.

Mohd Fauzi mengatakan, sejak ISIS dikalahkan di Suriah dan Irak, elemen-elemen teroris asing mencoba menggunakan Malaysia, sebagai tempat yang aman, untuk transit dan menjadi pusat logistik untuk merencanakan serangan di negara ketiga. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya