Logo BBC

Nasib Tragis Remaja Jepang di AS, Ditembak Tanpa Alasan hingga Tewas

Ilustrasi aksi penembakan.
Ilustrasi aksi penembakan.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

Dick mendedikasikan diri untuk kampanye pengetatan kepemilikan senjata api. "Awalnya saya menyebarkan petisi dan mencurahkan waktu untuknya."

"Lalu saya ke Washington dan menghabiskan banyak waktu untuk bisa membuat janji pertemuan dengan presiden. Dan akhirnya saya berhasil," kata Dick.

Keluarga Haymaker dan Hattori berada di Washington, November 1993, dalam rangka memperjuangkan petisi mereka. Setiap orang di kota itu mengenali mereka setelah dua keluarga itu tampil dalam tiga gelar wicara televisi pagi hari.

Setelah berbulan-bulan, mereka akhirnya mendapatkan memo dari kawan Mieko yang tinggal di Gedung Putih. "Teman Mieko itu dulu kawan sekamar Bill Clinton," ujar Dick.

Presiden AS, Bill Clinton belakangan bertemu dan berbincang dengan keluarga Hattori dan Haymaker. "Kami merasa begitu diterima. Kami yakin dia mengerti sikap kami. Dia juga menghendaki pengelolaan ketat kepemilikan senjata api," ujar Mieko.


Mieko (tengah) dan Masa (kanan) menempelkan stiker `kontrol senjata` ke jas Bill Clinton. - White House/Courtesy of Richard Haymaker

Keluarga Hattori dan Haymaker sepakat bahwa, terlepas dari dukungan pribadinya, ada sedikit yang bisa dilakukan Clinton untuk membantu gerakan itu.

Peringatan 30 tahun pembunuhan Presiden John F Kennedy pada bulan itu juga membantu meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah ini.

November 1993, Kongres mengesahkan UU Pencegahan Kekerasan Pistol Brady, yang mewajibkan pemeriksaan latar belakang terhadap pembeli senjata dan masa tunggu lima hari untuk semua pembelian.

Presiden Clinton menandatanganinya menjadi undang-undang, beberapa minggu setelah bertemu keluarga Hattori dan Haymaker.

Duta Besar AS untuk Jepang, Walter Mondale, terbang ke Nagoya untuk menemui keluarga Hattori, Desember 1993. Ia memberi mereka salinan undang-undang tersebut dan berkata bahwa mereka berperan besar dalam penerbitan beleid itu.

Regulasi itu pertama kali diwacanakan pada tahun 1991, tetapi urung dibawa ke forum pemungutan suara sampai beberapa bulan setelah Yoshi terbunuh.

Pada musim panas berikutnya, September 1994, Kongres mengesahkan larangan kepemilikan senjata di tingkat negara bagian. Regulasi itu menghentikan pembuatan senjata semi-otomatis tertentu untuk penggunaan sipil selama sepuluh tahun.

Dick bersikeras bahwa mereka tidak berperan apapun pada pengesahan undang-undang itu, meskipun mereka telah "mempublikasikan" rancangannya sebelum disahkan.

Tetapi Dick berkata, itu adalah waktu yang tepat untuk kontrol senjata. "Itu adalah satu titik dalam sejarah di mana segalanya bisa berubah, dan mereka memang berubah."

"Regulasi itu adalah langkah pertama yang penting dalam pemeriksaan latar belakang calon pembeli," ujarnya.


Bill Clinton, (kanan), meneken UU Pengawasan Senjata Api, November tahun 1993. James Brady, yang ditembak tahun 1981 dalam upaya pembunuhan Presiden Ronald Reagan, menyaksikan seremonial tersebut. - AFP/Getty

Pengesahan regulasi itu bukan akhir dari pertarungan keluarga Hattori. Mereka memutuskan untuk meluncurkan gugatan perdata terhadap Rodney Peairs, istrinya Bonnie, dan perusahaan asuransi rumah mereka.