Keren, Tokoh Intelijen Indonesia Diminta Damaikan Konflik Thailand

Dr Datu Seri Sutipan Siririkanon
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sepak terjang intelijen Indonesia cukup dipandang dunia internasional. Kerap jasa mereka dibutuhkan negara lain untuk menyelesaikan konflik terutama yang terkait perselisihan berlatar agama.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Ya, status Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia kembali dijadikan acuan pemerintah Thailand. Kali ini giliran tokoh intelijen senior Suhendra Hadikuntono yang didatangi Ketua Komisi Pertahanan dan Militer Parlemen Thailand, Dr Datu Seri Sutipan Siririkanon, Minggu 8 Maret 2020.

Dalam pertemuan di kediaman Suhendra yang berada di kawasan Mega Kuningan Jakarta tersebut, Sutipan memang membawa pesan dari pemerintah Thailand yang meminta Suhendra dapat membantu konflik internal di Thailand Selatan. 

30 Killed Over Heatstroke Hit Thailand

Sebagai catatan, figur Sutipan mewakili representasi kaum muslim di Thailand Selatan. Ia juga menyampaikan dalam pertemuan itu, permasalahan di Thailand Selatan ini sudah berlangsung lama, lebih dari 60 tahun. 

"Konflik di Thailand Selatan menjadikan umat muslim jadi korban yang dimarjinalkan sejak tahun 1960," kata Sutipan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi VIVA.co.id.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Suhendra sendiri bukan orang yang buta dengan konflik di Thailand Selatan. Ia pun menjelaskan bahwa pemicu konflik tersebut karena pencaplokan wilayah Kesultanan Pattani oleh pemerintah Thailand.

Selain Pattani, sebenarnya ada tiga provinsi lain dengan penduduk mayoritas muslim yang hingga kini terus mendapat perlakuan diskriminatif. Ketiga provinsi yaitu Yala, Narathiwat, dan Songkhla. 

Sejarahnya, tiga provinsi tersebut bagian wilayah kerajaan Pattani Raya pada abad ke-12. Tak heran di wilayah tersebut saat ini timbul pergerakan perlawanan mulai dari The Pattani United Liberation Organisation (PULO), Barisan Revolusi Nasional (BRN), dan Barisan Nasional Pembebasan Pattani (BNPP).

Suhendra menambahkan, konflik itu kini makin meruncing karena manuver otoritas Thailand dianggap terlalu represif. Untuk mengatasi hal tersebut, Suhendra mengaku sudah menyiapkan skema perdamaian di Thailand Selatan. 

Suhendra mengaku akan segera menemui Presiden Joko Widodo untuk meminta masukan lain dan yang terpenting tentu menyampaikan kesempatan ini sebagai momentum RI memberikan kontribusi pada perdamaian dunia.

"Ini momentum bagi Bapak Presiden sebagai tokoh perdamaian internasional. Selanjutnya saya menunggu arahan beliau," jelas Suhendra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya