China Bongkar Borok Amerika Salah Diagnosa Corona, 34 Juta Terinfeksi

Washington DC
Sumber :
  • IG Donald Trump.

VIVA – Pernyataan rasis yang dilontarkan Presiden Amerika Donald Trump dalam pidato penanganan Virus Corona atau COVID-19 terhadap Pemerintah China ternyata semakin memanaskan suhu politik kedua negara.

Keren, Batik Indonesia Paling Banyak Diekspor ke Amerika Serikat dan Jerman

China yang marah karena ucapan rasis Trump yang mengganti kata corona dengan Chinese virus, hingga saat ini terus menyerang Amerika Serikat dengan berbagai pernyataan yang menohok.

Kali ini, China membongkar borok Amerika terkait corona. China menuduh Amerika telah berbohong soal virus mematikan itu dan China sangat yakin belum memiliki kemampuan untuk menanggulangi wabah virus corona di AS.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Borok Amerika itu lagi-lagi dibongkar Juru Bicara sekaligus Wakil Direktur Jenderal, Departemen Informasi, Kementerian Luar Negeri China, Lijian Zhao.

Dalam pernyataan tertulisnya, Zhao mengungkapkan bahwa Amerika telah melakukan kesalahan dalam mendiagnosa pasien corona. Amerika mendiagnosa pasien corona hanya sebagai penderita flu biasa saja dan yang parahnya hal itu terjadi sejak akhir 2019 atau saat corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan

Yang parahnya lagi, menurut Zhao, hal itu diakui sendiri oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dari Badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat atau CDC.

Donald Trump.

"CDC AS mengakui beberapa hal, pasien COVID-19 salah didiagnosis sebagai flu selama musim flu 2019," kata Zhao dalam tulisan resminya seperti dikutip VIVA.co.id, Senin 23 Maret 2020.

Akibat kesalahan diagnosa itu, diperkirakan 34 juta penduduk Amerika telah terinfeksi dan 20 ribu di antaranya meninggal dunia.

Menurut Zhao, sudah saatnya Trump menyelidiki kebenaran kapan sebenarnya pertama kali corona sudah menyerang negaranya. Dan berapa jumlah penduduk Amerika yang sebenarnya telah positif corona.

"Jika COVID-19 mulai September lalu, dan AS belum memiliki kemampuan pengujian, berapa banyak yang akan terinfeksi? US harus mencari tahu kapan pasien nol muncul," kata Zhao.

Memang saat ini kondisi Amerika sedang memburuk, AS sudah berada di peringkat 4 dunia dalam jumlah penderita corona terbanyak. Hingga saat ini total 27 ribu lebih, 347 meninggal dunia dan baru bisa menyembuhkan 176 korban saja.

Baca: Amerika Kian Parah, Jumlah Penderita Corona Meledak Lampaui Iran

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya