McDonald Tutup Semua Gerainya di Inggris dan Irlandia

McDonald's.
Sumber :
  • McDonald's

VIVA – Salah satu perusahaan fastfood ternama asal Amerika Serikat, McDonald, memutuskan untuk menutup seluruh gerainya di seluruh wilayah Inggris dan juga Irlandia. Keputusan ini dilakukan dikarenakan wabah virus corona yang semakin meluas di negara itu.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Dilansir dari Independent, berita ini datang dari sebuah pernyataan bisnis yang mengonfirmasi bahwa outlet makanan cepat saji itu akhirnya membuat keputusan lebih jauh dengan menutup lebih dari 1.300 gerainya di seluruh daratan Inggris dan Irlandia mulai pukul 19.00 (waktu Inggris) pada hari Senin, 23 Maret 2020.

“Kami telah mengambil keputusan yang sulit untuk menutup semua restoran McDonalds di Inggris dan Irlandia paling lambat jam 19.00 pada hari Senin, 23 Maret,” jelas pernyataan tersebut yang juga dilansir dari Independet.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan

Bukan tanpa maksud, gerai makanan yang sudah berdiri sejak tahun 1940 itu pun semata-mata ingin memperhatikan keselamatan para karyawannya di tengah wabah pandemi virus corona COVID-19 ini serta keselamatan para pengunjung.

“Ini bukan keputusan yang kami ambil dengan enteng, tetapi keputusan yang dibuat dengan memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan karyawan kami, serta demi kepentingan terbaik pelanggan kami,”

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Dengan sisa makanan yang masih ada, pihak McDonald berencana untuk saling berkoordinasi dengan kelompok masyarakat setempat untuk mendistribusikan sisa makanannya demi bisa diperjualbelikan kembali.

Alasan penutupan dan distribusi makanan ini terjadi setelah Pemerintah Inggris mengeluarkan imbauan untuk meminta semua restoran, pub, dan bar tutup, tapi perdana menteri mereka, Boris Johnson tetap memperbolehkan setiap rumah yang menjual makanan untuk tetap buka.

Boris juga tetap menyerukan bahwa imbauan pemerintah ini untuk dianggap serius sebagai bentuk upaya penekanan penyebaran virus COVID-19 demi melindungi banyak nyawa di Inggris.

Untuk diketahui, raksasa bisnis makanan cepat saji ini hanya melayani layanan takeaway dan drive-thru per tanggal 17 Maret 2020 di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap wabah virus yang sudah menewaskan 281 orang di Inggris itu.

Laporan : Abdulah Saputra
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya