Gila, Ajaran Sesat di Korea Ini Harus Makan Kotoran dan Belatung

Ajaran sesat di Korea Selatan oleh pendeta Kim Myung Jin
Sumber :
  • Koreaboo.com

VIVA – Sebuah perusahaan media Kristen di Korea Selatan baru-baru ini mengungkapkan kontroversi proses pelatihan pada sebuah gereja yang sangat tak lazim dilakukan. Praktik itu pula juga cukup mengguncang Negeri Ginseng tersebut.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

Sebuah gereja di kota Dongdaemun-gu dilaporkan melakukan metode pelatihan yang tidak biasa yang dilakukan oleh seorang pendeta, Kim Myung Jin.

Dilansir Koreaboo, gereja Light and Truth Church dipercaya banyak orang telah melakukan hal-hal “gila” dalam cara kaderisasi para “pendeta” baru melatih iman mereka.

Anak Shin Tae-yong: Meskipun Warga Korsel, Saya Dukung Timnas Indonesia

Dicambuk di kuburan, mengkhotbahkan Injil di bar-bar gay dan tempat-tempat dewasa sampai mereka dikutuk, dan bahkan makan kotoran dan belatung.

Baca juga: Ajaib, Tenaga Medis Sembuh dari Corona Walau Sempat Lumpuh

Ini Alasan Nathan Tjoe-A-On tak Ambil Penalti saat Timnas Indonesia Tekuk Korea Selatan

Bahkan, satu korban dikabarkan menderita stroke selama pelatihan iman dan telah menerima perawatan rehabilitasi di rumah sakit keperawatan selama 18 bulan terakhir.

Dan mereka yang berbicara menentang metode yang bermasalah tersebut disambut dengan respons kurang baik dari pihak gereja.

Adapun sejumlah kontroversi dari proses pelatihan tersebut diantaranya mengkategorikan pelatihan iman dengan kondisi "kesulitan", "kemiskinan", "kesusahan", "dicambuk", "dikurung", "terbelenggu", "tak bisa tidur", "tak bisa makan" dan banyak lagi.

Baca juga: Pilu, Kisah Detik-detik Perawat Cantik Mulai Terinfeksi Virus Corona

Dan aktivitas aneh itu pun diketahui sudah sangat tidak wajar seperti berendam di air es selama 1 jam di musim dingin, memakan sampah serta makanan berjamur dan kotoran, mengambil muntah orang lain dengan tangan kosong dan gosokkan ke wajah dan juga banyak lainnya.

Namun begitu berita ini mengemuka, pendeta Kim Myung Jin cukup merespons dengan tegas.

“Jangan ikut campur dalam urusan kita. Kami tidak pernah memaksa mereka untuk melakukan hal-hal ini. Mereka hanya melakukannya karena mereka secara sukarela,” jelas sang pendeta.

"Ini hanya masalah yang muncul dari kompetisi yang sengit untuk menjadi murid saya," tegas pendeta Kim Myung Jin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya