Logo ABC

Apa yang Terjadi Jika Punya Masalah Diplomatik dengan China?

Norwegia adalah salah satu negara yang mengalami pembekuan hubungan diplomatik dengan China.
Norwegia adalah salah satu negara yang mengalami pembekuan hubungan diplomatik dengan China.
Sumber :
  • abc

Bagaimana Norwegia bereaksi? Prime Minister Erna Solberg speaking on stage in a microphone. Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengatakan menolak menemui Dalai Lama 'perlu dilakukan' untuk membina hubungan kembali dengan China. (NTB via Reuters: Scanpix/Terje Bendiksby)

Dalam reaksinya, Norwegia mengatakan mereka tidak akan meminta maaf atas keputusan yang diambil Komite Nobel, namun membujuk China dengan cara lain.

Di tahun 2014, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg memutuskan untuk tidak bertemu Dalai Lama, yang juga pernah mendapat hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1989.

Keputusan itu menandai untuk pertama kalinya seorang pemimpin Norwegia menolak bertemu dengan tokoh kemerdekaan Tibet tersebut..

Beijing memandang Dalai Lama sebagai tokoh separatis yang memperjuangkan kemerdekaan Tibet, tapi PM Solberg juga membantah jika ia melakukannya karena mendapat tekanan dari China.

"Kami tahu bahwa bila kami melakukannya, kami akan tetap dalam pembekuan hubungan lebih lama lagi," kata PM Solberg waktu itu.

Akhirnya setelah enam tahun, Norwegia bisa menormalkan hubungan kembali dengan China di tahun 2016 dengan kedua negara menandatangani pernyataan bersama.

Pernyataan itu mengakui bahwa Nobel Perdamaian 2010 menjadi sumber masalah dan pemerintah Norwegia menegaskan "komitmen kebijakan satu China" dan "kedaulatan dan integritas wilayah" China.

Mereka jugasetuju untuk tidak mendukung tindakan yang bisa mempengaruhi "kepentingan utama" China, istilah yang digunakan Beijing untuk menggambarkan berbagai hal, seperti penahanan masal warga Uyghur di Xinjiang dan kebijakan yang semakin menekan di Hong Kong.

Wang Yi bumps elbows with Norway s foreign minister Ine Erisen Soreide in Oslo last month. Dalam kunjungan bulan lalu ke Norwegia, Menlu China Wang Yi memperingatkan lagi usaha untuk 'mempolitisasi" Hadiah Nobel Perdamaian. (AP)