Aksi Demonstrasi Tuntut PM Thailand Mundur Makin Memanas

Aksi Protes di Thailand
Sumber :
  • Channel News Asia

VIVA – Aksi demonstrasi besar kembali terjadi di Thailand, di mana pengunjuk rasa anti pemerintah menuntut diakhirinya pemerintahan Perdana Menteri Prayut Chan-ocha, amandemen piagam dan reformasi monarki.

Musa Rajekshah: Bismillah, Saya Siap Maju Jadi Calon Gubernur Sumut

Demonstrasi digelar di Monumen Demokrasi di Bangkok. Sejak pukul 8 pagi tadi, para pengunjuk rasa mulai berkumpul. Padahal semula rencananya unjuk rasa tersebut mulai digelar pada pukul 2 siang.

"Sumber melaporkan ada sekelompok yang mencoba menguasai area dan perimeter sebelum waktu yang ditentukan, untuk menghalangi demonstrasi Partai Rakyat," tulis pernyataan yang dikeluarkan demonstran, seperti diberitakan Channel News Asia.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo

"Oleh karena itu Partai Rakyat harus memajukan jadwal dari jam 2 siang menjadi jam 8 pagi pada tanggal 14 Oktober, karena kami harus menguasai kawasan Monumen Demokrasi terlebih dahulu," lanjut pernyataan tersebut.

Dipimpin oleh pemuda, unjuk rasa ini disebut bisa menjadi momen penting bagi politik Thailand setelah kudeta pada tahun 2014 oleh Prayut. Demonstrasi tersebut didorong oleh koalisi kelompok pemuda dari seluruh negeri yang secara kolektif dikenal sebagai Partai Rakyat.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Nama itu merupakan rujukan simbolis kepada sekelompok revolusioner di balik transisi Thailand, dari monarki absolut ke monarki konstitusional pada tahun 1932. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam rapat konsolidasi PDIP Majalengka

Hasto Bilang PDIP Tetap Pilih Jalan Ideologis Bersatu dengan Rakyat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatis politik berlebihan di Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024