Logo ABC

Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Lebih Buruk dari Pertama

Tiga perempuan memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus corona di Madrid, Spanyol, Kamis, 8 Oktober 2020.
Tiga perempuan memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus corona di Madrid, Spanyol, Kamis, 8 Oktober 2020.
Sumber :
  • abc

People in face masks sit waiting on plastic stools outdoors. Orang-orang antre untuk tes COVID-19 di Hanoi, Vietnam, Jumat, 31 Juli 2020. (AP: Hau Dinh)

Di Thailand, relawan kesehatan telah mengunjungi area kluster, melakukan skala prioritas kasus, mengirim orang dengan gejala ke klinik medis untuk dites, dan menghilangkan rumor dan informasi yang salah.

Mereka juga telah mengajari orang cara mencuci tangan dengan benar, menekankan pentingnya masker, dan membagikan pembersih tangan.

Selain itu, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand telah menghubungi staf rumah sakit dari setiap provinsi untuk memastikan mereka tahu cara mendeteksi kasus dan cara mencegah wabah di rumah sakit.

Pendidikan ini diikuti keberadaan sejumlah sukarelawan, telah membantu Thailand menjaga jumlah kasus hanya sedikit di atas 3.500.

Meskipun memiliki sistem medis yang relatif lemah, jumlah kasus Kamboja sangat rendah, hanya 283, dengan catatan nol kematian.

Negara ini telah melakukan pelacakan kontak ekstensif, dengan memanfaatkan 2.900 petugas kesehatan yang telah dilatih dalam pelacakan kontak pada awal tahun.

Negara itu juga menjalani "lockdown" ketat di awal pandemi termasuk dengan menutup sekolah dan tempat hiburan.Perjalanan juga telah dibatasi.

Hampir 80 persen penduduk Kamboja tinggal di daerah pedesaan dengan kepadatan penduduk yang rendah, sehingga memudahkan pengelolaan penyebaran wabah dan mengalokasikan sumber daya ke lokasi yang lebih padat dan berisiko tinggi seperti Phnom Penh, Siem Reap, dan Sihanoukville.