Hitung Ulang di Georgia, Joe Biden Dipastikan Tetap Menang Pilpres AS

Joe Biden dan Kamala Harris
Sumber :
  • secure.actblue.com

VIVA – Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, telah secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS di Georgia, setelah negara bagian itu melakukan penghitungan suara ulang secara manual.

Kemenangan Joe Biden di Georgia merupakan suatu kemenangan historis. Sebab dalam pemilu sebelumnya Georgia merupakan wilayah pemenangan bagi kandidat presiden dari Partai Republik, dan bukan dari Demokrat seperti Joe Biden.

Dilansir dari Al Jazeera, Biden berhasil mengamankan 16 suara Electoral College dari Georgia. Sehingga memastikan keunggulannya menjadi 306 suara Electoral College dibandingkan 232 suara yang diperoleh petahana Presiden Donald Trump.

Baca juga: Israel dan Bahrain Sepakati Pembukaan Kedutaan dan Visa Kunjungan

Pengumuman kemenangan Biden berdasarkan laporan dari kantor berita Associated Press (AP), disampaikan tepat setelah Menteri Luar Negeri Georgia, Brad Raffensperger, mengumunkan bahwa audit manual dari hasil pemilu telah mengonfirmasi keunggulan tipis Biden atas Trump.

"Audit bersejarah pertama di seluruh negara bagian Georgia menegaskan bahwa sistem pemungutan suara dengan kertas sangat aman, dan secara akurat dapat dipertanggungjawabkan," ujar Raffensperger.

Penghitungan ulang terhadap sekitar lima juta suara dilakukan di bawah audit yang diwajibkan oleh hukum negara bagian Georgia, dan bukan karena masalah prosedur pemilihan. Negara bagian memiliki waktu hingga Jumat ini, untuk mengesahkan hasil yang telah disertifikasi.

Sementara itu dalam beberapa kesempatan, Trump menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah. Sementara pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengatakan bahwa tim kampanyenya memiliki cukup bukti untuk membatalkan kemenangan Biden. (ren)

Elon Musk Tersenyum Lebar, Mobil Listrik China Siap-siap Digusur Tesla
VIVA Militer: Joe Biden dan Benjamin Netanyahu

121 Kelompok HAM Desak Joe Biden Hormati Keputusan ICC soal Surat Penangkapan Netanyahu

121 kelompok hak asasi manusia (HAM) dan masyarakat sipil meminta Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk menghormati dan mendukung independensi ICC.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2024