Warga AS Terima Vaksinasi COVID-19 Mulai 11 Desember 2020

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Vaksin COVID-19 akan diberikan kepada masyarakat Amerika Serikat pada pertengahan Desember 2020. Pejabat pemerintah AS yang mengurus vaksin, Dr Moncef Slaoui, menyebut dosis pertama diharapkan akan diberikan pada 11 Desember mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Slaoui beberapa hari setelah perusahaan Pfizer dan BioNTech mengajukan permohonan persetujuan penggunaan darurat dari otoritas Food and Drug Administration (FDA) untuk vaksin mereka. Perusahaan itu mengklaim vaksin mereka memiliki tingkat keefektifan hingga 95 persen.

"Rencana kami adalah untuk dapat mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam setelah persetujuan. Jadi saya perkirakan mungkin vaksin akan diberikan pada 11 atau 12 Desember," kata Slaoui, dikutip Al Jazeera, Senin 23 November 2020.

Rencana pemberian vaksin diumumkan sehari setelah AS mengonfirmasi 12 juta kasus virus corona baru. Jumat pekan lalu, AS mencetok rekor harian lebih dari 198 ribu kasus, di tengah lonjakan di seluruh wilayah AS yang kini telah memasuki musim dingin.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Baca juga: Obat COVID-19 yang Diminum Donald Trump, Dicoret WHO

Pejabat kesehatan setempat memperingatkan sistem medis bisa kewalahan dalam beberapa bulan mendatang dan menghadapi krisis yang lebih besar, dibanding beberapa bulan sebelumnya. Penerimaan pasien di rumah sakit dengan COVID-19 juga meningkat dua kali lipat, setelah sebelumnya sempat turun saat musim panas.

Selain Pfizer dan BioNTech, perusahaan AS Moderna, perusahaan Inggris AstraZeneca yang mengembangkan vaksin dengan Universitas Oxford, mengatakan vaksin buatan mereka juga diperkirakan akan keluar pada akhir Desember. (ren)

Ilustrasi pakaian batik.

Keren, Batik Indonesia Paling Banyak Diekspor ke Amerika Serikat dan Jerman

Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke negara-negara Amerika Serikat (porsi 74,75%), Jerman (3,61%), Singapura (3,23%), Malaysia (2,82%), dan Kanada (1,92%).

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024