Zimbabwe Izinkan Penggunaan Darurat Empat Vaksin COVID-19

Seorang wanita melihat dari blok apartemen di hari pertama penguncian (lockdown) 21 hari di seluruh negeri untuk menekan laju penularan COVID-19 di Harare, Zimbabwe, Senin, 30 Maret 2020.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Zimbabwe mengizinkan penggunaan darurat empat vaksin COVID-19, termasuk Sputnik V buatan Rusia dan Sinovac buatan China, demikian Menteri Informasi Monica Mutsvangwa, Selasa, 9 Maret 2021.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Negara Afrika selatan itu bulan lalu meluncurkan program vaksinasi COVID-19 setelah menerima sumbangan 200.000 dosis vaksin dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Pekan lalu India mengumumkan bahwa Zimbabwe menjadi negara Afrika pertama yang merestui penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatannya, Covaxin.

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Medicines Control Authority of Zimbabwe (MZCA) memberikan lampu hijau untuk vaksin Sinopharm dan Sinovac asal China, Sputnik V asal Rusia, dan Covaxin asal India, kata Mutsvangwa.

"Semua vaksin COVID-19 yang disetujui akan diperoleh melalui National Vaccine Procurement Fund yang dikelola oleh Kementerian Keuangan dan Pembangunan Ekonomi," katanya.

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Mutsvangwa menuturkan perusahaan swasta yang ingin mengimpor vaksin mereka sendiri untuk para pegawai sebaiknya membeli vaksin yang terdaftar saja.

Pemerintah Zimbabwe berencana memvaksin lebih dari 9 juta orang dan sedang menunggu pengiriman 600.000 dosis vaksin Sinopharm yang dibelinya dari China.

Sejauh ini lebih dari 35.000 orang di Zimbabwe telah divaksin COVID-19, di mana 36.321 infeksi dan 1.489 kematian tercatat di negara berpenduduk sekitar 15 juta jiwa itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya