Logo ABC

Rumah Sakit di AS Bersiap untuk Gelombang ke-4 COVID-19

JJ terbangun dan berteriak dia tidak bisa bernapas setelah mengeluh sakit tenggorokan pada malam sebelumnya.
JJ terbangun dan berteriak dia tidak bisa bernapas setelah mengeluh sakit tenggorokan pada malam sebelumnya.
Sumber :
  • abc

Dia membuat pemodelan setiap terjadi lonjakan virus di Amerika bersama dengan timnya di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle.

"Kita berpacu dengan waktu," katanya.

"Skenario terburuknya adalah, untuk alasan apa pun, tingkat serapan vaksin turun ... ini dapat menempatkan kita dalam situasi di mana kita akan berisiko mengalami gelombang yang parah."

Pemodelannya memprediksi jumlah kasus virus corona asli akan turun sementara infeksi baru dari strain varian akan naik.

"Kami sekarang melihat ini dalam data mentah ... misalnya, di Florida jumlah total kasus menurun tetapi jumlah kasus varian Inggris semakin banyak," katanya.

Meskipun ada potensi bahaya di depan, Dr Schiffer tetap optimistis dan waspada.

"Saya pikir akan ada gelombang keempat di seluruh negeri tapi mudah-mudahan itu akan jauh lebih bisa dikelola daripada tiga gelombang sebelumnya yang telah kita tangani," katanya.

Sekarang sudah setahun sejak virus corona menyerang pantai Amerika.

Ada ruang untuk harapan. Infeksi dan kematian telah turun drastis dalam beberapa minggu terakhir saat musim dingin di belahan bumi utara hampir berakhir.

Tetapi varian baru yang menyebar cepat menyumbang ketidakpastian yang tidak diinginkan ke dalam upaya pemulihan Amerika.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News dalam Bahasa Inggris

Ikuti berita seputar pandemi Australia dan dunia lainnya di ABC Indonesia