Menteri Inggris Diimbau Tak Lakukan Vaksinasi Massal Anak

Ilustrasi anak-anak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Para menteri Inggris diimbau untuk menentang rencana vaksinasi COVID-19 massal untuk anak di bawah usia 18 tahun sampai ilmuwan memperoleh data mengenai risikonya, seperti dilansir The Telegraph, Selasa 15 Juni 2021.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Pakar Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) diketahui sedang mempersiapkan perilisan pernyataan sementara secepatnya akhir pekan, menyusul pertemuan pada Selasa.

"Para ilmuwan ingin melihat data lebih banyak dari Amerika Serikat dan tempat lainnya sebelum mengambil sikap tegas. Tidak ada pihak satu pun yang akan mengambil keputusan akhir pada tahap ini. JCVI ingin mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum memvaksinasi anak-anak, dan menginginkan lebih banyak data," menurut sumber pemerintah kepada surat kabar tersebut.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

JCVI dan Departemen Kesehatan dan Kepedulian Sosial Inggris belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar di luar jam kerja.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa anggota komite diketahui telah menyuarakan kekhawatiran etis soal vaksinasi anak-anak, pada saat anak-anak jarang mengalami COVID-19 parah.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan

Awal Juni ini, badan pengawas obat Inggris memperluas persetujuan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk penggunaan pada anak berusia 12-15 tahun.

Regulator mengatakan kini terserah pada JCVI untuk memutuskan apakah akan tetap memvaksinasi kelompok usia itu atau tidak. (Ant/Antara)

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024