Logo BBC

China Dibela Para Vlogger Asing soal Xinjiang, Mengapa Demikian

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Jason Lightfoot dan Lee dan Oli Barret muncul dalam materi promosi untuk kampanye ini.

CGTN tidak menanggapi ketika BBC meminta komentar mereka untuk artikel ini.

Tetapi beberapa sumber di CGTN yang berbicara kepada BBC dengan syarat anonim mengatakan sekarang ada fokus dalam organisasi untuk memanfaatkan "selebriti dan influencer internet" untuk apa yang digambarkan sebagai "perlawanan" terhadap laporan media asing.

Aktivitas ini termasuk mendirikan departemen "selebriti internet" baru yang tugasnya "menghubungi orang asing untuk menggunakan video mereka atau bekerja sama untuk membuat video bersama", kata BBC.

Baru-baru ini, beberapa departemen telah diperintahkan untuk "menemukan orang asing untuk dikirim ke Xinjiang untuk mewakili mereka".

Vlogger Israel Raz Gal-Or telah mengunggah video perjalanannya baru-baru ini ke wilayah tersebut.

Gal-Or mengklaim bahwa dia diundang ke rumah dan pertanian orang-orang di Xinjiang dan mengatakan dalam sebuah video dia dapat mewawancarai "penduduk Xinjiang secara acak".

Namun, dalam perjalanannya tampaknya dia ditemani oleh kru film dari CGTN yang kemudian membagikan cuplikan videonya di saluran YouTube mereka.

Pengalaman ini kontras dengan halangan yang dihadapi oleh BBC dan media lain ketika mencoba untuk melaporkan secara bebas di Xinjiang.

Gal-Or tidak menanggapi permintaan wawancara BBC.

`Hampir selalu konten Xinjiang`

Video-video vloggers terkenal, yang dapat memonetisasi video mereka, dengan cepat dilihat puluhan ribu kali, serta menerima ratusan komentar dari komentator nasionalis yang sangat aktif, meskipun YouTube secara resmi diblokir di China.

Peneliti keamanan siber Australia Robert Potter dari Internet 2.0 mengatakan bahwa meskipun beberapa video menarik dukungan yang tulus, ada bukti bahwa akun bot palsu berperan mempromosikan konten-konten itu.

"Ada beberapa hal yang dilakukan YouTube untuk menghentikan seseorang berulang kali membuka video dan memutarnya ribuan kali," jelasnya.

"Karena itu uang bagi mereka, jika itu video yang dimonetisasi."