Victoria Australia Masuki Lockdown ke-6 karena COVID-19

Warga Australia memakai masker berjalan di kawasan CBD Melbourne di Victoria.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Xinhua-Bai Xue

VIVA – Victoria, negara bagian berpenduduk hampir 7 juta orang, berada dalam penguncian (lockdown) keenam saat Australia memperluas pembatasan untuk menahan wabah COVID-19 yang dipicu oleh varian Delta.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Perluasan pembatasan itu memicu demonstrasi anti lockdown di ibu kota Victoria, Melbourne.

Lockdown telah diberlakukan di pantai timur, termasuk di tiga kota terbesar Australia --Sydney, Melbourne dan Brisbane-- dan membuat sekitar 60 persen dari 25 juta penduduk negara itu berada dalam perintah yang ketat untuk tetap tinggal di rumah.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Enam kasus COVID-19 yang didapat secara lokal terdeteksi di Victoria pada hari Jumat, sehari setelah beberapa infeksi baru yang tidak terkait dengan Melbourne tiba-tiba muncul. Victoria melaporkan delapan kasus pada Kamis.

Semua kasus COVID-19 pada Jumat terkait dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya, tetapi mereka tidak dikarantina selama masa penularan virus, kata departemen kesehatan negara bagian itu.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Di Brisbane, pihak berwenang melaporkan 10 kasus baru, turun dari 16 kasus pada hari sebelumnya. Mereka berharap penguncian akan dicabut seperti yang direncanakan pada Minggu.

Penduduk Newcastle, kota terbesar kedua di negara tetangga New South Wales, juga berada di bawah lockdown selama sepekan sejak Kamis. Keputusan itu diambil setelah kasus-kasus baru diperkirakan terkait dengan pesta pantai yang dikunjungi sejumlah warga Sydney.

Sydney, kota yang terdampak paling parah, sehari sebelumnya melaporkan 262 infeksi baru, kenaikan harian terbesar selama pandemi meski kota tersebut berada dalam penguncian selama berminggu-minggu.

Varian Delta yang menular cepat sedang menguji penanganan krisis COVID-19 Australia, negara yang selama ini terbilang berhasil mengatasi pandemi dengan tingkat paparan relatif rendah. Lebih dari 35.350 kasus dan 932 kematian telah dilaporkan sejauh ini.

Tetapi sistem buka-tutup lockdown di tengah upaya vaksinasi yang lambat telah membuat frustrasi penduduk. Hingga kini baru sekitar 21 persen orang di atas 16 tahun yang sudah divaksinasi penuh,

Perdana Menteri Scott Morrison dikecam karena vaksinasi yang lambat. Namun dia menyalahkan kondisi itu pada penundaan perubahan petunjuk medis pada vaksin AstraZeneca dan kendala pasokan vaksin Pfizer.

Vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal menunggu petunjuk medis yang baru menyusul kekhawatiran terhadap kasus pembekuan darah yang langka. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya