- Halomoney.
VIVA – Kedutaan Besar Inggris di Indonesia membantah isu kelangkaan bahan bakar dan HVGS (kendaraan berat) di Inggris, yang dilaporkan berbagai media. Perwakilan Inggris menegaskan bahwa tidak ada kekurangan bahan bakar di negaranya.
"Masalah yang kita lihat selama beberapa hari terakhir ini adalah kekurangan pengemudi truk berat HGV (Heavy Goods Vehicle) yang bersifat sementara, karena COVID-19, seperti yang terjadi di negara lain seperti Jerman dan Polandia," kata Kepala Media dan Komunikasi Kedutaan Inggris di Indonesia, John Nickell, dalam keterangan persnya yang diterima VIVA, Jumat 1 September 2021.
Dia mengakui Brexit menjadi salah satu faktor kecil, namun kekurangan pengemudi truk berat HGV juga terjadi di seluruh Eropa. Penelitian dari Transport Intelligence memperkirakan bahwa kekurangan pengemudi dari daratan Eropa sekitar 400 ribu.
"Kami tahu bahwa sektor ini memiliki masalah struktural jangka panjang, termasuk tenaga kerja yang menua, yang diperburuk oleh berbagai faktor jangka pendek, seperti misalnya COVID-19," kata John.
Dia juga mengatakan, Inggris telah mengambil tindakan untuk memastikan pasokan bahan bakar di Inggris. Di antaranya dengan menempatkan anggota militer sebagai pengemudi tanker dalam jumlah yang terbatas yang siap untuk dikerahkan jika diperlukan, untuk lebih menstabilkan rantai pasokan.
Menyediakan 5.000 visa untuk pengemudi truk berat HGV untuk periode tiga bulan, memberikan bantuan jangka pendek untuk industri pengangkutan menjelang Natal. Menerapkan pengecualian sementara terhadap Undang-Undang Persaingan, yang dikenal sebagai Protokol Hilir Minyak. Hal ini memungkinkan industri berbagi informasi dan memprioritaskan pengiriman bahan bakar dengan mudah ke bagian negara yang paling membutuhkan.
"Memperpanjang izin mengemudi ADR (izin untuk mengemudikan kendaraan yang mengangkut bahan berbahaya) untuk mencegah pengemudi dikeluarkan dari daftar untuk mengikuti pelatihan penyegaran," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Inggris panic buying akibat kelangkaan BBM pada Senin 27 September 2021. Hal itu membuat banyak warga Inggris harus mengantre berjam-jam di SPBU, bahkan banyak yang tidak mendapatkan bensin untuk mobilnya.
