Mahasiswi Syariah Selingkuh dengan Beberapa Suami Demi Penelitiannya
- U-Report
VIVA – Seorang mahasiswi di Malaysia mendapat kecaman dari warganet setelah postingannya soal objek penelitiannya di Facebook menjadi viral dan dianggap tidak etis, serta tidak bermoral. Mahasiswi itu menceritakan di sebuah grup Facebook, Viral Muafakat Johor, bahwa dia adalah seorang mahasiswa program studi syariah yang sedang melakukan penelitian.
Dia mengungkapkan, dia meneliti beberapa suami sebagai "responden" penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi alasan suami cenderung selingkuh dari pasangannya.
Postingan tersebut menjelaskan metodologi penelitian di mana dia menggoda dan berkencan dengan responden setidaknya dua kali seminggu, seperti dilansir dari World of Buzz, Selasa 2 November 2021.
"Salam min. Saya merupakan pelajar jurusan syariah. Sekarang ini, saya sedang berkencan dengan beberapa suami untuk dijadikan responden anonim untuk kajian saya. Penelitian saya adalah berkaitan perselingkuhan suami dalam rumah tangga."
"Cara kerja saya adalah berkencan selama seminggu dan keluar bersama sebanyak dua kali. 80 persen responden saya ini mulai jatuh cinta dan melamar saya hanya setelah dua minggu. Banyak yang mengadu ingin dibelai dan inginkan kasih sayang,” tulisnya.
Dia menyatakan ada 5 kesimpulan yang diperolehnya dari penelitian tersebut, yaitu;
1. Istri menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial,
2. Istri terlihat tidak menarik dan berantakan,
3. Istri tidak ingin ada aktivitas intim,
4. Istri tidak menghormati suaminya lagi,
5. Wanita lain lebih menarik.
Mahasiswi itu mengakhiri postingannya dengan meminta maaf kepada salah satu istri responden, karena “tidak sengaja” jatuh cinta pada sang suami.
Warganet yang membaca postingan tersebut geram dan menyebut penelitian itu sebagai tidak etis dan mengerikan. Seorang pengguna Facebook meninggalkan komentar: "Benar-benar wanita menjijikan."
Warganet lainnya heran bagaimana seorang mahasiswa syariah meneliti topik tersebut, padahal ada banyak hal yang bisa diteliti. Adapula yang bertanya-tanya bagaimana proposal penelitian itu bisa disetujui oleh supervisor peneliti.
