Logo ABC

Sam Harus Bekerja 20 Jam Sehari di Tengah Pandemi COVID-19

Chanaka (Sam) Kahandawala  dan pekerjanya di lokasi yang terkena COVID di Melbourne. (Supplied)
Chanaka (Sam) Kahandawala  dan pekerjanya di lokasi yang terkena COVID di Melbourne. (Supplied)
Sumber :
  • abc

Menjadi 'cleaner' atau petugas pembersih mungkin bukan pekerjaan yang disukai banyak orang. Padahal ini adalah pekerjaan penting.

Tanpa mereka, kita tidak bisa menjalankan aktivitas dengan nyaman. Keberadaan mereka semakin penting di tengah pandemi COVID-19.

Sam Kahandawala mengatakan dia kadang harus bekerja selama 20 jam sehari untuk membuat bisnisnya tetap berjalan dan dilakukan di tengah keadaan yang sulit.

Inilah pengalaman Sam Kahandawala yang diceritakan kepada ABC.

Sebelum pandemi. perusahaan 'cleaning' milik saya memiliki kontrak dengan berbagai klub malam di Melbourne, perkebunan anggur dan tempat bermain golf. Namun kemudian semua terhenti.

Itulah kejutan yang luar biasa. Pendapatan kami turun 50 persen. Separuh dari karyawan kami pindah ke negara bagian lain atau pulang ke negara asal mereka.

Ketika istri saya dan saya memulai bisnis pembersih, saya hampir tidak banyak terlibat. 

Namun sekarang delapan tahun setelah memiliki bisnis tersebut, saya kembali harus turun tangan bahkan bekerja langsung.

Kami masih memiliki kerjaan secara teratur, tujuh hari seminggu membersihkan pub, atau lima hari seminggu membersihkan kantor atau hotel, dan saya bekerja di empat tempat sekarang ini.

Beberapa orang yang menjadi 'supervisor' malah harus membersihkan 10 tempat.  Biasanya mereka hanya membantu sekadarnya atau kalau ada yang sakit.