Sebanyak 164 Orang Meninggal Selama Kerusuhan di Kazakhstan

Petugas penegak hukum Kazakhstan terlihat di kendaraan bersenjata di pos pemeriksaan, setelah protes masal yang dipicu oleh harga bahan bakar yang meningkat yang terjadi di seluruh negeri, di Nur-Sultan, Kazakhstan, Jumat, 7 Januari 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Sebanyak 164 orang, termasuk dua anak kecil, meninggal saat kerusuhan yang disertai kekerasan berlangsung di Kazakhstan selama pekan lalu, kata Kementerian Kesehatan Kazakhstan, Minggu, 9 Januari 2022, seperti dikutip kantor berita Rusia, Sputnik.

Olga Pura-pura Meninggal Agar Lolos dari Maut

Rentetan demonstrasi mulai berlangsung pekan lalu untuk menentang kenaikan harga bahan bakar. Aksi unjuk rasa itu kemudian berkembang menjadi demonstrasi menentang pemerintah.

Kementerian Kesehatan mengatakan 103 orang meninggal di Almaty, kota utama Kazakhstan tempat kekerasan terjadi.

Melayat ke Rumah Duka Putu Satria, Menhub Budi Karya Janji Percepat Pembenahan STIP

Sementara itu, dari Almaty dilaporkan bahwa pihak berwenang Kazakhstan pada Minggu menyatakan telah mengendalikan situasi di seluruh negeri setelah negara itu dilanda kekerasan paling maut selama 30 tahun merdeka.

Situasi di Kazakhstan yang sedang memanas

Photo :
  • ANTARA
Empat Tersangka Pembubaran Ibadah dan Pengeroyokan di Tangerang Terancam 10 Tahun Penjara

Para pejabat keamanan dan intelijen memberi pemaparan kepada Presiden Kassym-Jomart Tokayev bahwa mereka terus melancarkan "pembersihan", tindakan yang disebut Tokayev sebagai operasi besar-besaran kontraterorisme.

Pekan lalu, puluhan orang tewas, ribuan orang ditangkap, dan banyak gedung dibakar.

Keadaan itu membuat Tokayev mengeluarkan perintah tembak mati dalam penanganan kerusuhan, yang ia katakan disebabkan oleh para bandit dan teroris. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya