Keluarga Gugat Dokter karena Masukan Sperma Orang Lain ke Rahim Ibu

Mike Harvey dan Jaenine Harvey bersama putrinya, Jessica Harvey.
Sumber :
  • Fox News

VIVA – Sepasang suami istri dan putri mereka menggugat seorang dokter dan sebuah sistem perawatan kesehatan di Amerika Serikat. Mereka mengklaim bahwa dokter salah menginseminasi istrinya dengan sperma orang asing. 

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Hal itu baru terbongkar setelah bertahun-tahun, ketika putri mereka melakukan cek DNA saat ingin pergi ke Eropa. 

Melansir dari Fox News, berawal dari menjelang Natal 2020, Jessica Harvey Galloway dan suaminya meminta peralatan Ancestry.com kepada orangtuanya, Mike Harvey dan Jaenine Harvey, sebelum melakukan perjalanan ke Eropa dengan harapan dapat melacak kerabat saat berada di sana. Hasil tes DNA mengungkapkan hal yang mengejutkan, bahwa ayah yang membesarkannya selama ini bukanlah ayah biologisnya.

Nilai 3 Artefak Langka Zaman Majapahit yang Dicuri Capai Rp 46 Miliar

Mike Harvey dan Jaenine Harvey, ternyata pada 1991 menjalani prosedur inseminasi untuk membuahi sel telur dengan sperma. Jaenine akhirnya dinyatakan hamil dan melahirkan putri mereka. 

Dalam tes DNA lebih lanjut diketahui ternyata, ayah biologis Jessica adalah pasien dari dokter kesuburan yang sama dengan orangtua Jessica pada tahun 1991.

AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit

Saat itu, dokter Dr. Nicholas J. Spirtos, menjabat sebagai kepala divisi Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas in Vitro/Transfer Embrio di rumah sakit Summa Akron City.

Spirtos masih terdaftar sebagai dokter yang bekerja untuk Summa Health, yang mengawasi rumah sakit Kota Akron, menurut sebuah direktori online. Untuk saat ini, Spirtos tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar terkait masalah tersebut.

Juru Bicara Summa Health, Mike Bernstein, mengatakan kepada Fox News bahwa pihaknya mengetahui tuduhan terhadap salah satu dokternya.

“Kami menanggapi tuduhan ini dengan serius dan memahami dampaknya terhadap keluarga. Saat ini kami belum bertemu dengan keluarga atau melakukan pengujian sendiri. Mengingat sangat terbatasnya informasi yang kami miliki dan waktu yang telah berlalu, kami tetap berharap agar pengacara yang mewakili keluarga dapat bekerja sama dengan kami. Jadikan langkah selanjutnya sebagai prioritas,” kata Bernstein.

Keluarga tersebut yang diwakili oleh firma hukum Peiffer Wolf Carr Kanne Conway & Wise, mengajukan gugatan pada Rabu, 2 Februari 2022 di pengadilan Umum Daerah Summit.

“Sebagai seorang suami dan ayah, sangat sulit untuk melihat keluarga anda kesakitan, dan sumber rasa sakit itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa saya ubah. Mempelajari bahwa seluruh realitas anda tidak seperti yang anda yakini, sulit sekali untuk dijelaskan. Ini seperti terbangun dalam kehidupan orang lain,” kata Mike Harvey.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya