Logo BBC

Saya Lihat Tentara Rusia Tembak Mati Ayah, Kesaksian Remaja 14 Tahun

Yuriy dan ayahnya, Ruslan, tengah mengambil bantuan makanan dan obat ketika tentara Rusia menghentikan mereka. BBC Indonesia
Yuriy dan ayahnya, Ruslan, tengah mengambil bantuan makanan dan obat ketika tentara Rusia menghentikan mereka. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Anak saya memohon kepada saya untuk tidak pergi," kata Alla. "Dia bilang mereka akan membunuh saya juga."

Ketika Alla mencoba menyusuri jalan, dia berkata, tetangganya menghentikannya. "[Mereka] mengatakan kepada saya untuk tidak ke sana dan mengatakan bahwa Rusia membunuh semua orang di wilayah yang berada di bawah kendali mereka."

Keesokan paginya, Alla meminta bantuan ibunya. Mengenakan syal putih, mereka pergi ke lokasi penembakan. Ibunya berbicara dengan tentara Rusia dan mereka berhasil lewat. Mereka menemukan jenazah Ruslan dan membawanya pulang.

Sebuah foto berupa tubuh mayat yang tertutup sebagian disimpan Alla dan diperlihatkan kepada BBC demi mengonfirmasi kesaksian Yuriy. Foto itu menunjukkan luka tembak di dada sebelah kanan, dekat jantung.

Ruslan berprofesi sebagai pengacara, usianya 49 tahun ketika dibunuh. Dia aktif di komunitas, kata Alla. "Dia tidak bisa hanya duduk dan berdiam diri di tempat penampungan. Jadi dia menjadi sukarelawan dan membantu orang."

Mereka mengubur jenazah Ruslan di halaman rumah.

Yuriy mengatakan tentara yang membunuh ayahnya adalah orang Rusia. Seragamnya berwarna hijau tua, khas tentara Rusia, katanya. "Saya melihat di jaket antipelurunya tertulis `Rusia` dalam bahasa Rusia.