5 Fakta Perang Stalingard, Titik Balik Kekalahan Nazi Jerman

Perang Starlingard
Sumber :
  • en.wikipedia.org

VIVA – Perang Stalingard merupakan salah satu pertempuran paling berpengaruh dan berdarah di Uni Soviet. Perintah Hitler yang menginginkan kemenangan total di Stalingrad beralih menjadi kekalahan terpahit Jerman di Front Timur, yang saat itu masih di pimpin Joseph Stalin.

Adidas Tarik dan Hentikan Penjualan Jersey Timnas Jerman dengan Nomor 44 Gegara Mirip Lambang Nazi

Pasukan Jerman meluncurkan serangan ke kota Stalingrad pada pertengahan Juli, tepatnya 17 Juli 1942. Dengan jatuhnya Stalingard ke tangan Jerman, maka akan memberi akses bagi Hitler pada minyak Kaukasia dan Kaspia serta menciptakan ancaman serius bagi Uni Soviet. 

Namun, sejak awal, Hitler memang sudah gelap mata dan sangat yakin akan menang. Ia mengerahkan banyak pasukannya (beserta sekutu) dan harus menelan pil pahit kekalahan.

Kilas Balik Timnas Indonesia di Olimpiade: Bikin Ketar-ketir Raksasa Eropa!

Berikut 5 fakta mengenai Perang Starlingard :

Dua Juta Lebih Tentara yang Gugur

Jiper, Komandan Armada Perang Amerika Anggap China Lebih Ganas dari Nazi

nazi salute

Photo :
  • instagram

Tercatat setidaknya dua juta pasukan Uni Soviet dan Jerman (bersama sekutu), gugur dalam satu pertempuran panjang di Kota Stalingrad. Pertempuran Stalingrad menjadi tragedi militer terburuk dalam sejarah perang modern manusia, karena terlalu banyak nyawa militer dan sipil yang harus menjadi korban.

Selesai Pertempuran Stalingrad, pihak Uni Soviet mencatat bahwa korban militer mereka menyentuh angka hingga 1.100.000 jiwa dan ditambah dengan 40.000 korban penduduk sipil Stalingrad. 

Sedangkan korban militer Jerman dan sekutunya sampai saat ini masih belum mendapatkan laporan spesifik, namun diestimasi ada sekitar 800.000 hingga 900.000 jiwa yang gugur di sana. 

Seperti Berada di Neraka

Perang Stalingard

Photo :
  • en.wikipedia.org

Menurut kesaksian Marina Krasnykh dari Resimen Artileri Antipesawat Uni Soviet, ia menuliskan bahwa saat Jerman datang, keadaan Stalingard sangat menyeramkan. "Bombardir udara besar-besaran. Dalam kurun waktu dua jam, kota tersebut telah hancur. Asap, minimnya udara, kobaran api.. Semua terbakar, bahkan batu bata. Kami menembak pesawat musuh bahkan dengan senapan kami. Rasanya seperti neraka, neraka di muka Bumi!” tulis Marina dalam buku catatan pribadinya. 

Diperkirakan suhu udara di pusat kota saat itu mencapai seribu derajat Celcius. Serangan tersebut merupakan pengeboman terbesar oleh Luftwaffe sepanjang Perang Dunia II dengan lebih dari dua ribu serangan mendadak.

Aleksey Chuyanov, kepala organisasi Partai Komunis di Stalingrad mengatakan bahwa Stalingard rata dengan tanah, dan semua gedung hancur. "Rumah-rumah terbakar. Gedung-gedung, istana-istana kebudayaan, berbagai sekolah, institusi, teater, dan berbagai kantor runtuh. Kota ini telah berubah menjadi neraka. Bom terus berjatuhan dari langit yang menghitam karena asap. Pusat kota tenggelam dalam selimut api raksasa. Akibat tingginya suhu udara, muncul angin kencang yang tak wajar, yang memperparah percikan api. Kini, semuanya terlihat seolah berada di dalam api: langit dan semua ruang dari satu horizon ke horizon lain" ungkap Aleksey

Kisah Penembak Jitu Terhebat di Dunia

Vasily Zaytsev, penembak jitu dari perang Stalingard

Photo :
  • twitter.com/id_comunism

Vasily Zaytsev adalah salah satu penembak jitu Uni Soviet yang menjadi legenda dalam Perang Dunia ke-2 dengan 225 target yang terkonfirmasi terbunuh oleh dirinya. Kisahnya bahkan diangkat menjadi film drama-perang berjudul Enemy at The Gates

Setelah Uni Soviet menang atas Perang Stalingard, Zaytsev bersama anak didiknya melanjutkan pertempuran hingga ke Jerman dengan estimasi target terbunuh mencapai 2.000 hingga 8.000 orang 

Karena "kesuksesannya" ini, Vasily Zaytsev menyandang gelar sebagai penembak jitu terbaik dan tersukses di dunia .

Pedang Starlingard Tidak Digunakan Untuk Perang

Pedang Stalingard

Photo :
  • realhistoryonline.com

Bagi para pecinta sejarah, pasti tak asing dengan pedang Stalingard. Namun, banyak yang salah kaprah menganggap bahwa pedang ini adalah pedang legendaris Mamayev Kurgan atau sembarang pedang yang digunakan seorang tentara Uni Soviet untuk memenangkan pertempuran di Stalingrad. Padahal keduanya adalah pedang yang berbeda. 

Pedang Stalingrad merupakan sebuah simbol yang diberikan Raja George VI dari Inggris untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berani mempertahankan Kota Stalingrad dari serangan Jerman. Pedang ini memiliki sebuah batu kristal dan pegangan emas 18 karat ditambah dengan tulisan ini dalam Rusia-Inggris: "Untuk warga Stalingrad yang berhati baja. Hadiah yang dipersembahkan oleh Raja George VI sebagai tanda penghormatan warga Inggris."

Titik Balik Kekalahan Jerman

Tentara Merah Uni Soviet menang melawan Jerman

Photo :
  • Russia Beyond

Kemenangan Uni Soviet di Stalingrad diyakini sebagai titik balik yang akan membawa Jerman pada kekalahannya pada 8 Mei 1945.

Tentara Merah Uni Soviet berhasil mempertahankan tanah mereka dan mengusir ternyata Jerman hingga menyerah. Bahkan, dalam sejarah Jerman, hanya ada satu Panglima Lapangan atau Field Marshall Angkatan Bersenjata yang menyerah hidup - hidup, yaitu Friedrich Von Paulus. Ia menyerah pada Uni Soviet dan menyerah secara keseluruhan pada 2 Februari 1943.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya