AS Serang Pemimpin Senior Organisasi Teroris Hurras al-Din di Suriah

Pesawat tanpa awak (drone) militer AS
Sumber :
  • US Military

VIVA – Amerika Serikat (AS) melakukan serangan di Suriah pada Senin 27 Juni 2022, untuk menargetkan seorang pemimpin senior Hurras al-Din, yang diyakini sebuah organisasi teroris yang berafiliasi dengan al Qaeda, menurut sebuah pernyataan dari Komando Pusat AS.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

AS sangat yakin bahwa serangan itu, yang dilakukan dari pesawat tak berawak, menewaskan Abu Hamzah al Yaman, menurut laporan seorang pejabat AS yang mengetahui operasi itu mengatakan kepada CNN.

Al Yaman sedang bepergian sendirian dengan sepeda motor di pemeliharaan Idlib di barat laut Suriah ketika dia dipukul, kata Komando Pusat, dan tinjauan awal serangan itu menunjukkan tidak ada korban sipil.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Serangan Koalisi Arab Saudi menghancurkan Kamp Milisi Houthi di Yaman Utara

Photo :
  • Twitter

Dua minggu lalu, koalisi pimpinan AS menangkap seorang pemimpin senior ISIS di Aleppo di Suriah utara, timur dari serangan yang berlangsung pada hari Senin. AS mengidentifikasi tahanan sebagai Hani Ahmed al-Kurdi, seorang pembuat bom berpengalaman yang naik menjadi salah satu pemimpin puncak ISIS di Suriah.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Melansir dari CNN, Selasa 28 Juni 2022, AS mengatakan bahwa Ahmed bertanggung jawab untuk mengoordinasikan kegiatan teroris di seluruh wilayah. Sebelumnya Presiden AS, Joe Biden, pada 3 Februari 2022 mengumumkan bahwa pemimpin ISIS yakni Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi meledakkan dirinya dan anggota keluarganya selama serangan militer AS di Suriah.

“Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi,” kata Biden.

Kematian Quraishi dianggap sebagai kemunduran bagi ISIS yang hampir tiga tahun setelah kekhalifahan yang dideklarasikannya dibantai dan dikalahkan oleh militer AS dan pasukan Irak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya