Liz Truss Jadi PM Baru Inggris, Bagaimana Dampak Hubungan ke RI

Menlu RI Retno Marsudi (kanan) bersama Menlu Inggris Liz Truss (kiri) yang terpilih menjadi PM Inggris
Sumber :
  • ANTARA/HO-KBRI London

VIVA Dunia – Terpilihnya Menteri Luar Negeri Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris yang baru diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada hubungan bilateral Indonesia dan Kerajaan Inggris (UK).

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

“Hubungan RI-UK tidak akan berubah banyak dengan adanya PM baru ini," kata pengamat politik luar negeri dan mantan duta besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.  

"Arah hubungan bilateral kedua negara tidak ditentukan oleh seorang PM saja, namun ada garis kebijakan partai yang akan diikuti,” ujar tokoh senior lembaga kajian Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan

Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Inggris Liz Truss (kiri)

Photo :
  • ANTARA/GO-Kemlu RI

Rizal, yang merupakan dubes RI untuk Inggris periode 2015-2020, mengatakan hubungan Indonesia dan Inggris juga sudah banyak melibatkan aktor-aktor lain, seperti kalangan pelaku bisnis dan politisi.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Yang penting perlu dilakukan, lanjut Rizal, adalah bagaimana agar kerja sama kedua negara semakin intensif dan tidak tergantung pada siapa yang akan menjadi perdana menteri ataupun presiden.


“Yang akan menentukan adalah kepentingan nasional,” ucapnya.


Menurut Rizal, kemenangan Truss sebenarnya sudah dapat diprediksi lantaran hampir semua polling menempatkan dirinya sebagai pemenang dan hal itu terbukti.

Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Marry Truss atau Liz Truss

Photo :
  • ANTARA/Linna Susanti


Rizal menuturkan bahwa Truss ini tidak jauh berbeda dengan PM Inggris sebelumnya, Boris Johnson, terutama dalam pandangan dan kebijakan Inggris pasca-Brexit.

Dulu, Truss adalah seorang pendukung “remain”, namun setelah Brexit menang, ia menjadi pendukung Brexit yang cukup militan, ujarnya.


Truss akan terus menjalankan politik luar negeri yang sama seperti masa pemerintahan Boris Johnson, yakni bagaimana menjalankan peran global, katanya.


“Saya berharap PM Truss akan terus memberi prioritas pada Indo-Pasifik, termasuk dalam membangun hubungan kerja sama dengan ASEAN, di mana Inggris adalah mitra dialog baru ASEAN,” kata Rizal, menambahkan.


Truss menggantikan Boris Johnson sebagai PM Inggris pada Selasa.

Ia akan menemui Ratu Elizabeth di Skotlandia sebelum menunjuk tim menteri kabinet baru untuk mengatasi krisis ekonomi dan menyatukan partainya yang terpecah. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya