Inggris Ubah Lagu Kebangsaan Setelah Kematian Ratu Elizabeth II

Inggris kibarkan bendera setengah tiang hormati meninggalnya Ratu Elizabeth II
Sumber :
  • AP Photo/Frank Augstein

VIVA Dunia – Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis, 8 September 2022 tidak hanya mengubah kepemimpinan di kerajaan Inggris saja.

5 Potret Dua Lipa Pancarkan Kekuatan Bintang dalam Lacy Ensemble di Time 100 Gala

Terdapat beberapa perubahan, diantaranya lagu kebangsaan Inggris yang selama ini berjudul “God Save the Queen” menjadi “God Save the King”. Hal seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi setelah kematian Raja George pada tahun 1952.

Ratu Elizabeth II saat berada di Thames Hospice, Maidenhead

Photo :
  • Kirsty O
Teka-teki Tewasnya Brigadir RAT, Polisi Bakal Bongkar Isi SMS Korban dengan Istri

Mengutip laporan New York Post pada, Jumat 9 September 2022. Lirik lagu kebangsaan Inggris telah diubah setelah kematian Ratu Elizabeth II.

Perubahan hanya akan terjadi pada kata “ratu” diganti menjadi “raja” dan kata ganti she/her diubah menjadi he/him. Selebihnya, untuk keseluruhan lirik lagu tidak ada yang berbeda.

Istri Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Tewas Bunuh Diri: Janggal Sekali, Sangat Tidak Mungkin

Kata ganti di lagu yang telah dipakai sejak 1745 itu memang disesuaikan dengan jenis kelamin sosok yang sedang bertakhta.

Pada hari Kamis kemarin, banyak warga Inggris di Twitter menciutkan perasaan mereka soal lagu kebangsaan. Mayoritas dari mereka mengaku “aneh” mendengar lagu kebangsaan yang telah mereka dengar selama 70 tahun diubah.

"Saya kira lagu kebangsaan Inggris diubah kembali ke God Save the King - itu akan menjadi aneh untuk sementara waktu," kata salah satu warganet

Sementara itu, sebagian lagi menimpali dengan menyatakan, Inggris akan berubah dalam hal-hal kecil lainnya. “Saya tidak bisa membayangkan seberapa banyak Inggris akan berubah di tahun-tahun mendatang,” tulis mereka.

Ratu Elizabeth II.

Photo :
  • Instagram @kensingtonroyal

Untuk diketahui, Kematian ratu terjadi pada Kamis malam waktu Inggris, hanya beberapa jam setelah Istana Buckingham mengatakan bahwa para dokternya "khawatir akan kesehatan Yang Mulia."

Charles merilis pernyataan setelah kematian diumumkan, berduka atas mendiang ibunya. “Kematian ibu tercinta saya, Yang Mulia, ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya,” kata pria berusia 73 tahun itu.

Penobatan Charles sebagai raja diperkirakan tidak akan berlangsung selama berbulan-bulan, karena seperti yang kita ketahui, negara itu memiliki masa berkabung yang berkepanjangan. Nanti, istri Charles, Camilla akan disebut permaisuri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya