Eks Komandan Militer Rusia Pesimistis akan Menang Lawan Ukraina

Perang Rusia-Ukraina: Truk tentara Rusia terlihat di Ukraina Timur
Sumber :
  • AP Photo

VIVA Dunia – Setelah pensiun dari Angkatan Udara (AU) Rusia dengan pangkat letnan kolonel, Vitaly Votanovsky terlibat dalam aktivisme politik di Kota Krasnodar, Rusia selatan.

Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga

Sekarang dia adalah penentang keras invasi Ukraina dan telah berulang kali ditahan karena aktivitas memotret kuburan tentara yang tewas.

"Putin menghancurkan sumber daya mobilisasi militer negara dengan tangannya sendiri dan sekarang si idiot ini telah terlibat dalam perang dengan seluruh dunia,” kata Votanovsky.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

"Dia menciptakan keadaan di mana kita tidak bisa menang.”

Jepretan layar unggahan foto dari sebuah akun Twitter yang memperlihatkan tiga orang berbaju tentara dan mengklaim foto tersebut sebagai pasukan khusus Cina yang mendaftar menjadi tentara sukarelawan Rusia untuk berperang melawan Ukraina.

Photo :
  • Cekfakta.com
Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Dia adalah satu dari segelintir veteran militer yang secara terbuka mengkritik serangan Rusia terhadap Ukraina dan mobilisasi cadangan militer Kremlin.

Votanovsky dan lainnya telah menjadi sasaran UU sensor masa perang dan menjadi sasaran kemarahan teman-temannya.

“Kami (veteran) semua berbicara dan mendiskusikan apa yang sedang terjadi,” kata Nikolai Prokudin, veteran invasi Soviet ke Afghanistan berusia 61 tahun yang menentang perang di Ukraina.

“Ada orang-orang dengan pandangan yang identik dengan saya, yang lain kurang radikal. Tetapi kebanyakan orang tertipu oleh propaganda itu,” katanya, dikutip dari The Moscow Times, Selasa, 4 Oktober 2022.

Penampakan tentara Rusia saat latihan militer di wilayah Georgia

Photo :
  • AP Photo/Seiran Baroyan

Prokudin ikut menulis petisi tahun lalu melawan eskalasi perang di Ukraina dengan rekan veteran Sergei Gulyaev, yang menjabat sebagai perwira intelijen Soviet di Afghanistan.

Sementara petisi itu kemudian tidak ditandatangani oleh banyak veteran yang awalnya mendukung Gulyaev.

“Saya tidak tahu apakah saya akan dimobilisasi,” katanya lagi.

“Tapi saya pasti tidak akan pergi berperang melawan Ukraina. Namun Lebih baik saya dipenjara.”

Salah satu alasan mengapa Gulyaev merasa begitu kuat mengenai perang Ukraina adalah karena seorang tentara Soviet dari Ukraina menyelamatkan hidupnya di Afghanistan.

Putra pria itu, seorang tentara di tentara Ukraina, tewas pada tahun 2014 dalam pertempuran dengan separatis yang didukung Rusia.

"Seorang tentara yang mengeluarkan saya dari situasi yang sangat serius di sebuah jalan di Afghanistan. Putranya meninggal saat mempertahankan bandara Donetsk. Putra satu-satunya,” kata Gulyaev.

Gulyaev mengetahui tragedi itu selama reuni veteran perang Afghanistan 2016, yang diadakan di Belarus.

Dia mengatakan bisa merasakan dinginnya dan jelas ada banyak kebencian terhadap apa yang telah dilakukan Rusia dengan Krimea dan Donbas. Saya menyadari bahwa kami duduk bersama tetapi negara saya membunuh putranya, tambahnya.

Beberapa veteran telah didenda karena berbicara dan dianggap melawan UU sensor masa perang yang disahkan pada bulan Maret yang secara luas dilihat sebagai bagian dari upaya Kremlin untuk membungkam kritik terhadap invasi.

Sebuah pengadilan di wilayah Vologda utara Rusia pada bulan Mei menghukum pensiunan Kapten Nikolai Smyshlyaev yang berusia 64 tahun karena mendiskreditkan tentara Rusia dengan mengunggah foto-foto antiperang di platform media sosial VKontakte.

Pensiunan perwira Andrei Prikazchikov didakwa pada bulan Juni dengan pelanggaran serupa oleh pengadilan di kota Orenburg, Rusia tengah.

Mantan perwira Angkatan Udara Votanovsky juga telah ditahan beberapa kali sejak invasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya